JAKARTA, JMI -- China membantah
tudingan ingin menguasai bulan yang dilontarkan Badan Penerbangan dan Antariksa
AS (NASA). Negeri Tirai Bambu
menyebut tudingan itu tidak bertanggungjawab.
"Ini bukan pertama kalinya kepala Badan Penerbangan dan
Antariksa Nasional AS mengabaikan fakta dan berbicara tidak bertanggung jawab
tentang China," kata Zhao Lijian, juru bicara kementerian luar negeri
China, dikutip dari Reuters.
Sebelumnya, tudingan kepada China terlontar
dari Bos NASA, Bill Neson. Ia menyebut China ingin menguasia Bulan setelah
beberapa kali mengirim misi luar angkasa ke satelit Bumi tersebut.
Diketahui,
China meningkatkan program luar angkasanya dalam satu dekade terakhir lewat
eksplorasi Bulan sebagai fokusnya. Negara itu melakukan pendaratan tanpa awak
bulan pertamanya pada 2013.
Mereka
juga berharap untuk meluncurkan roket yang cukup kuat untuk mengirim astronaut
ke bulan menjelang akhir dekade ini.
Dikutip
dari media Jerman, Nelson (79) memperingatkan saat ini perlombaan di luar
angkasa terjadi antara pihaknya dengan China, berbeda dari kondisi di masa
lalu, yakni dengan Uni Soviet dan kemudian Rusia.
"Ada
perlombaan baru ke luar angkasa, kali ini dengan China," ucapnya, kemarin.
Salah
satunya adalah rencana pendirian pangkalannya sendiri di Bulan pada 2035
bersama dengan Rusia. Jika itu berhasil, taikonaut, sebutan bagi astronaut dari
China,dapat melakukan eksperimen di bulan mulai 2036.
"Kita
mestinya sangat khawatir China mendarat di bulan dan berkata: 'ini milik kami
sekarang dan Anda tak boleh masuk'," cetus Nelson.
Nelson
juga menyebut China memiliki teknologi yang bisa menghancurkan satelit luar angkasa.
Hal itu setelah China diketahui memiliki lengan robot untuk membersihkan
puing-puing luar angkasanya.
Namun
Nelson menilai teknologi tersebut bisa digunakan untuk menyerang satelit negara
lain.
"Nah, menurut Anda apa yang terjadi di stasiun luar angkasa China? Mereka
belajar di sana bagaimana cara menghancurkan satelit orang lain," kata
Nelson.
Zhao
Lijian menyebut AS terus menerus membangun kampanye kotor soal misi luar
angkasa China. Padahal, Lijian menyebut misi tersebut normal dan masuk akal.
"Pihak
AS terus-menerus membangun kampanye kotor terhadap upaya luar angkasa China
yang normal dan masuk akal, dan China dengan tegas menentang pernyataan tidak
bertanggung jawab seperti itu," lanjutnya.
China,
kata dia, selalu mempromosikan pembangunan masa depan bersama bagi umat manusia
di luar angkasa dan menentang persenjataannya serta perlombaan senjata apa pun
di luar angkasa.
Dalam
perlombaan luar angkasa ini, kutub selatan Bulan secara khusus jadi wilayah
yang diperebutkan karena diduga memiliki endapan air yang dapat digunakan di
masa depan untuk menghasilkan bahan bakar roket.
Artinya,
siapa pun yang mendominasi sisi selatan bulan memiliki basis penting di luar
angkasa.
Diketahui,
NASA, di bawah program Artemis, berencana mengirim misi berawak untuk mengorbit
bulan pada 2024 dan melakukan pendaratan berawak di dekat kutub selatan bulan
pada 2025.
Sementara,
China sedang merencanakan misi tanpa awak ke kutub selatan bulan dalam dekade
ini.
Sumber : CNN Indonesia
0 komentar :
Posting Komentar