sumber foto (cnn indonesia)
JAKARTA, JMI -- Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kecamatan
Megamendung, Kabupaten Bogor, direncanakan segera selesai tahun ini. Saat ini,
progres kedua bendungan yang telah dibangun sejak 2017 ini telah mencapai 90
persen.
Direktur Bendungan dan Danau Ditjen Sumber Daya Air Kementerian
PUPR, Airlangga Mardjono, mengatakan saat ini pihaknya masih fokus
menyelesaikan pekerjaan fisik. Serta belum ada diskusi tentang hal lain,
seperti meningkatkan ekonomi pariwisata di kedua bendungan tersebut.
“Kita masih fokus
menyelesaikan pekerjaan fisiknya. Belum ada diskusi tentang hal-hal lain.
Progres pembangunan saat ini mencapai 90 persen,” kata salah satu Wartawan Media Online dan Cetak Selasa
(26/7/2022).
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), Bambang Hidayah, menyebutkan pembangunan bendungan Ciawi dan Sukamahi akan diselesaikan dalam waktu satu hingga dua bulan kedepan.
Secara umum, kata dia, kendala dari pembangunan kedua bendungan ini ialah cuaca. Lantaran di kawasan Bogor curah hujannya tinggi dan bangunan yang dikerjakan merupakan timbunan tanah.
“Jadi kami harus mengontrol kadar airnya secara ketat,” ujar
Bambang.
Dia menuturkan, pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan semua
pihak untuk menangani permasalahan yang ada. “Termasuk soal akses jalan, kita
berkoordinasi dengan warga sekitar dan pemerintah setempat,” imbuhnya.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau Kang Emil pada
kunjungannya, Senin (25/7) mengatakan dalam waktu dekat Bendungan Ciawi dan
Sukamahi segera selesai dan diresmikan oleh Presiden RI.
“Saya bertugas untuk
memastikan persiapan-persiapan, juga melaporkan kepada masyarakat,” ujar Kang
Emil.
Dia menerangkan, bendungan itu ketika beroperasi akan mengurangi
volume air yang mengalir begitu saja ke Sungai Ciliwung yang juga melintasi
Jakarta. Dengan kehadiran dua proyek senilai sekitar Rp 1,6 triliun rupiah,
diharapkan bisa mengurangi volume air saat musim hujan, sehingga potensi banjir
di Jakarta bisa dikurangi.
“Ini menjadi contoh betapa pemerintah serius dalam mengurangi kebencanaan air. Ini adalah dua dari sembilan bendungan yang dibangun di Jawa Barat dalam kepemimpinan Presiden Jokowi,” kata Kang Emil.
Dia berharap, bendungan-bendungan yang lain bisa segera selesai.
Sehingga manajemen air di Jawa Barat dengan jumlah sungai paling banyak bisa
dikelola dengan baik.
Soal pengelolaan, Kang Emil menjelaskan, karena ini aset pusat
akan dikelola oleh BBWSCC. Baik dikelola sendiri, koperasi, atau dilelang ke
pihak ketiga. “Apapun itu aset ini tetap milik negara hanya operatornya
fleksibel sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujarnya.
Kang Emil menambahkan, mengingat kedua bendungan ini ada di Kabupaten Bogor, tentu memiliki pemandangannya yang indah. Dia pun menitipkan agar ada sektor ekonomi pariwisata bagi kedua bendungan ini.
Sehingga, kata dia, ketika situasi airnya tidak ada dinamika,
masyarakat bisa menikmatinya sebagai tempat wisata yang bisa menambah
popularitas Kabupaten Bogor yang indah dalam hal pariwisata.
“Bendungan tidak identik dengan hal-hal yang sangat teknis, tapi
juga hal-hal yang sangat visual yang membuat orang bangga melihat tempat yang
luar biasa ini,” ujarnya.
Sumber : Republika.
0 komentar :
Posting Komentar