Manchester city dan PSG (Paris Saint Germain)
JAKARTA, JMI,-- Operator Liga Spanyol, La Liga, pada Rabu
mengumumkan bahwa mereka telah melayangkan protes resmi ke badan sepak bola
Eropa, UEFA, dengan tuduhan Manchester City dan Paris Saint-Germain telah
melanggar aturan kepatutan finansial (FFP).
La
Liga bahkan menyatakan bakal "menempuh langkah hukum lebih lanjut" ke
sistem peradilan Uni Eropa, Prancis, dan Swiss sembari mengklaim bahwa
"klub-klub itu terus menerus melanggar aturan berlaku" terkait FFP.
La
Liga menyatakan bahwa mereka telah melayangkan protes resmi terhadap Manchesters City ke
UEFA pada April, sebelum kembali mengirimkan protes serupa untuk PSG pekan
lalu.
LaLiga
juga menyatakan mereka "mempertimbangkan memperluas cakupan protes"
terkait City karena "data baru" yang mereka dapati, demikian dilansir
Reuters.
Meskipun
pernyataan itu tak membeberkan rincian apapun, baru-baru ini jawara Liga
Premier Inggris itu mendatangkan penyerang Norwegia Erling Haaland dari Borussia
Dortmund dan mengikatnya dengan kontrak yang dilaporkan melampaui 300 juta euro
(sekira Rp 4,6 triliun) meliputi gaji, uang pangkal agen, dan bonus.
Bulan
lalu Presiden La Liga Javier Tebas mengatakan pihaknya akan menempuh langkah
hukum kepada PSG setelah Kylian Mbappe menolak tawaran hijrah ke Real Madrid
dan memutuskan bertahan di klub jawara Liga Prancis itu hingga 2025.
LaLiga
merespon kontrak baru Mbappe dengan keras, sembari menuding bahwa tawaran PSG
untuk sang bintang "menyerang stabilitas ekonomi" sepak bola Eropa.
"Sungguh
sebuah skandal tim seperti PSG, yang musim lalu melaporkan kerugian 220 juta
euro setelah secara akumulatif juga rugi lebih dari 700 juta euro di
musim-musim sebelumnya ... memiliki skuad yang bernilai sekira 650 juta euro musim
ini, bisa mencapai kesepakatan semacam itu," demikian pernyataan LaLiga
kala itu.
Setelah
berbulan-bulan menjalani negosiasi dengan Real Madrid, Mbappe akhirnya
memutuskan bertahan di PSG dan menandatangani kontrak berdurasi hingga 2025
dengan bayaran sekira 50 juta euro per tahun.
Ini
bukan kali pertama LaLiga melayangkan protes terhadap PSG dan City, yang oleh
umum dilabeli "klub kepunyaan negara".
PSG dimiliki oleh
BUMN Qatar, Qatar Sports Investments, sedangkan City merupakan kepunyaan Abu
Dhabi United Group milik keluarga Kerajaan Abu Dhabi.
Pada
2017 dan 2018 protes yang dilayangkan berujung pada sanksi UEFA, tetapi hukuman
itu belakangan dianulir oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
LaLiga
juga menyatakan akan "mempelajari opsi langkah hukum lain di Swiss"
terhadap Presiden PSG Nasse Al-Khelaifi atas potensi "konflik
kepentingan" karena ia menduduki berbagai jabatan di klub, UEFA, Asosiasi
Klub Eropa (ECA), dan BeIN Sports.
Sumber :
Tempo.
0 komentar :
Posting Komentar