Subang, JMI - Merebaknya wabah Demam berdarah di beberapa Daerah umumnya, khususnya di kabupaten Subang,Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mengajak masyarakat untuk bersama-sama mencegah akan bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sebabkan, oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti , pencegahannya perlu peran serta masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr Maxi di hadapan par awak media, mengatakan bahwa kasus DBD sampai hari ini , Jum'at,17/6/2022 mencatat sekitar 80 orang di bulan juni, untuk kematian yang di sebabkan oleh DBD sekitar 4 orang tidak terlalu banyak tidak melampaui kasus DBD di tahun 2008 , satu tahun lalu sekitar 241 kasus, di tahun 2014 kasus DBD kita mencatat sekitar 1401 kasus.artinya sudah endemis tidak lagi terjadi lonjakan yang luar biasa ,kasus DBD sendiri setiap saat, setiap hari, setiap bulan,setiap tahun ada kecuali yang lima tahunan, yang paling rentan di Subang DBD di beberapa kecamatan di antaranya kecamatan cisalak, kecamatan Kasomalang, kecamatan Jalancagak, kecamatan Subang, kecamatan Dawuan dan kecamatan Kalijati dan di wilayah Pantura, kecamatan Pagaden, kecamatan Pamanukan dan kecamatan ci asem.
DBD berkembang biak pertama jika banyak tempat-tempat menampung air. Tempat itu, jadi tempat bertelurnya nyamuk Aedes aegypti. ,"imbuhnya.
"Kalau tempat penampungan terisi air hujan, lalu kemarau, hujan lagi, tapi airnya tidak tumpah di situlah nyamuk bertelur," ucap dr Maxi .
Untuk itu, kata dr Maxi, perlu penanganan DBD dengan 3M Plus. Pertama menutup tempat penyimpanan air, kedua menguras tempat penyimpanan air, dan mendaur ulang tempat penyimpanan air.
"Menguras tempat penyimpanan air satu minggu sekali karena nyamuk itu akan berkembang biak dengan bertelur setiap sekitar 12 sampai 14 hari," ucap dr Maxi.
lanjutnya Dr Maxi,"setelah telur nyamuk menetas. Makanya, perlu rutin satu minggu sekali air di tempat penyimpanan dibuang semuanya, jangan sampai ada air yang menggenang di tempat tersebut.
untuk yang usia bayi pakailah kelambu. Kemudian usia anak sekolah ya pakaikanlah kaos kaki yang sampai lutut dan pakai celana atau pakaian yang menutup sampai ke bawah," ucapnya.
Kata dr Maxi, anak-anak sekolah pakai celana panjang untuk yang laki-lakinya penting karena nyamuk Aedes aegypti beredarnya saat jam 08.00 hingga 15.00 atau saat anak-anak sedang sekolah.
"Langkah 3M plus lebih efektif dibandingkan fogging. Fogging tidak efektif karena hanya membunuh nyamuk dewasa, tapi nyamuk yang bertelur termasuk telurnya itu tidak mati," ucap dr Maxi.
Selain itu, lanjutnya, Bahwa fogging penyemprotan dengan insektisida juga tidak baik untuk kesehatan manusia dan lingkungan "Kalau asap foggingnya terhirup bisa kena penyakit paru-paru, serta hewan pun bisa mati," ujarnya.
AGUS HAMDAN/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar