|
Cacing Atau Ikan Penis Istilah Sains Nya ( Urechis Caupo ) |
JAKARTA, JMI --
Ribuan 'ikan penis' atau cacing yang masuk spesies Urechis caupo
pernah menggemparkan pesisir Pantai Drakes, California, Amerika Serikat,
2019. Kok bisa?
Tiga tahun lalu, pejalan kaki di tepi Pantai Drakes, California,
sempat dikejutkan oleh ribuan ikan yang terdampar dengan ukuran sekitar 30
sentimeter.
"Saya tidak tahu apa itu. [Area ikan
terdampar] sejauh 2 mil," kata Ford, salah seorang warga.
"Saya
berjalan selama setengah jam lagi dan mereka tersebar di mana-mana. Ada burung
camar yang berbaris di sepanjang pantai karena makan begitu banyak sehingga mereka
hampir tidak bisa berdiri," sambung dia.
Fenomena
terdamparnya ikan penis di pantai itu sempat dibagikan oleh Josie Jones ke
Marine Research Group of the Field Naturalists Club of Victoria di media
sosial.
Cacing berbentuk
unik ini membuat lubang berbentuk 'U' di pasir atau lumpur, lalu
mengeluarkan jaring berlendir yang masuk ke mulutnya untuk menyedot makanan.
"Ikan
itu menggunakan kontraksi (peristaltik) untuk memompa air melalui mulutnya,
menghisap cacing, plankton, bakteri, dan bagian lain ke dalam jaring ini,"
kata ahli biologi, Ivan Parr, dikutip dari iflscience.
Seperti
vakum, lanjutnya, "cacing itu menyeruput semuanya kembali ke mulutnya,
mengambil partikel yang ingin dimakannya dan membuang sisanya ke dalam
terowongan."
Hewan-hewan
ini mendapatkan nama "cacing pemilik penginapan" karena makhluk lain
akan sering pindah ke terowongan yang telah mereka buat dengan penuh kasih.
Mereka mendapat nama "ikan penis" karena mereka benar-benar terlihat
seperti alat kelamin.
|
Beginilah Penampakan Ribuan Cacing (Ikan Penis) Terdampar Di Pantai Amerika |
Parr
menjelaskan Urechis memiliki empat spesies ikan penis yang tersebar di banyak
wilayah Asua. Spesies jenis Caupo adalah satu-satunya spesies yang ditemukan di
Amerika Utara; tiga lainnya ditemukan di Asia, di mana hewan ini kerap
dikonsumsi sebagai makanan pelengkap.
"Kami
melihat risiko membangun rumah Anda dari pasir," kata dia.
Parr menduga
badai kuat El Niño yang terjadi bertahun-tahun sangat mampu mengepung zona
intertidal, memecah sedimen, dan mengeluarkan sebagian isinya di pantai.
Spesies
yang juga dikenal dengan nama cacing sendok laut ini menghabiskan waktunya
dengan menggali bagian sedimen lunak dasar laut. Cacing ini bertahan di dasar
laut dengan memakan bakteri, plankton, dan sejumlah partikel kecil lain yang
jatuh ke tubuh mereka, berkat jebakan lendirnya.
Ia
dapat hidup di bawah pasir hingga 25 tahun jika tidak dimangsa oleh predator
laut.
Dikutip
dari EOL,
Urechis caupo adalah spesies cacing sendok dalam famili Urechidae ini berbentuk
merah muda silindris gemuk, tidak bersegmen. Ia bisa tumbuh hingga 50 cm.
Cacing
ini hidup di liang pasir berlumpur di perairan dangkal di timur laut Samudera
Pasifik. Jangkauan migrasinya di AS bisa meluas dari Oregon selatan ke utara
Baja California.
Pembuahannya
terjadi di luar. Telur berwarna merah muda atau kekuningan dan sperma berwarna
putih dilepaskan oleh cacing berjenis kelamin berbeda ke dalam air melalui
sepasang nefridia (organ sejenis ginjal).
Larvanya
kemudian menjadi seperti plankton selama sekitar 60 hari sebelum menetap di
dasar laut. Cacing ini sangat tertarik untuk berada di sekitar cacing sendok
lain karena pelepasan bahan kimia tertentu.
Sumber : CNN Indonesia
0 komentar :
Posting Komentar