Kepulauan
Riau menjadi sorotan usai Eks Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan negaranya seharusnya mengklaim pulau itu dan Singapura bagian
dari wilayah mereka.
"Kita harusnya tak hanya meminta Pedra Branca dikembalikan,
atau Pulau Batu Puteh, kita juga harus meminta Singapura pun Kepulauan Riau,
mengingat mereka adalah bagian dari Tanah Melayu [Malaysia]," kata
Mahathir pada Minggu (19/6), dikutip Straits Times.
a
menegaskan bahwa Singapura sebelumnya merupakan bagian dari Johor, dan
seharusnya mereka mengklaim negara tetangganya itu.
Tak
hanya itu, Mahathir juga mengatakan lahan Malaysia dahulu terbentang dari Tanah
Genting Kra di Thailand hingga Kepulauan Riau dan Singapura.
Berdasarkan
sejarah memang wilayah Melayu meliputi Riau dan Kepulauan Riau, bahkan Sumatra
Barat. Semua wilayah itu berada di bawah Kesultanan Melayu.
Namun
sejarah berubah karena kedatangan bangsa Barat. Belanda mengklaim wilayah yang
sekarang disebut Indonesia, sementara Inggris mengklaim wilayah yang sekarang
menjadi Malaysia, Singapura, Brunei.
Sengketa
soal wilayah memang kerap terjadi pasca kemerdekaan. Namun, fenomena ini
berkurang setelah ada penetapan batas-batas negara.
Selain
Kepri, pulau mana saja yang pernah jadi sengketa RI dan Malaysia?
|
Sengketa Pulau Sipadan Dan Ligitan (1967) |
1. Pulau Sipadan
Pulau
di Selat Makassar, Sipadan, lepas dari Indonesia ke tangan Malaysia melalui
keputusan Mahkamah Internasional pada 2002 lalu.
Sengketa
itu sebetulnya terjadi sejak 1969. Lalu konflik itu semakin tegang saat
Malaysia membangun fasilitas pariwisata di pulau tersebut pada 1991.
Mahkamah
Internasional kemudian memutuskan Sipadan jatuh ke tangan Malaysia karena
negara itu dianggap lebih banyak berkontribusi ke pulau tersebut.
2. Pulau Ligitan
Selain
Sipadan, Pulau Ligitan juga lepas dari RI jadi milik Malaysia di tahun yang
sama.
Pulau
ini memiliki luas sekitar 7,9 hektare dan terletak di ujung timur Pulau
Kalimantan. Sebetulnya, dua pulau itu sudah lepas dari Indonesia sejak 1969.
Untuk
menentukan batas negara, Indonesia dan malaysia sama-sama mengacu peta
perbatasan yang sudah disepakati sejak zaman penjajahan Belanda-Inggris. Peta
itu merupakan hasil Konvensi 1891, perjanjian 1915, dan perjanjian 1928.
Saat
kedua negara saling klaim, ternyata ada bukti otentik bahwa Inggris, yang
pernah menjajah Malaysia, melakukan pembangunan di Pulau Sipadan dan Ligitan.
|
Tata Letak Blok Ambalat Di Perbatasan Kalimantan Dan Malaysia |
3. Blok Ambalat
Ambalat
telah lama menjadi wilayah sengketa Indonesia dan Malaysia. Blok ini terletak
di Selat Makassar dan memiliki luas 15.325 kilometer persegi.
Blok
Ambalat ini menyimpan potensi kekayaan laut yang luar biasa, terutama minyak.
Berdasarkan
informasi dari berbagai sumber, ada satu titik tambang di Ambalat menyimpan
cadangan potensial 764 juta barel minyak dan 1,4 triliun kaki kubik gas.
Kandungan
minyak dan gas di area itu disebut bisa dimanfaatkan hingga 30 tahun, suatu
keuntungan besar bagi mana pun yang menguasai Ambalat.
Sejak
1979, Malaysia sudah mengincar Ambalat. Indonesia menyatakan blok ini sebagai bagian
dari wilayah sebab dari segi historis, Ambalat merupakan wilayah Kesultanan
Bulungan di Kalimantan Timur yang jelas masuk Indonesia.
Terlebih
berdasarkan Konvensi Hukum Laut Perserikatan bangsa-Bangsa (UNCLAW), Ambalat
diakui dunia sebagai milik Indonesia.
Meski
begitu, kapal perang dan pesawat tempur Malaysia tetap sering mondar-mandir di
Ambalat. Bahkan pada 2005 terjadi ketegangan serius di blok tersebut. Ketika
itu pasukan RI dan Malaysia sama-sama dalam kondisi siap tempur.
Sumber : CNN Indonesia
0 komentar :
Posting Komentar