Jakarta JMI, Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Tetapi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati percaya suatu saat nanti pandemi COVID-19 akan berakhir. Situasi itu layaknya musim dingin yang berganti ke musim semi.
"No matters how long the winter, spring is
sure to follow. Betapa pun lamanya musim dingin yang beku, gelap, murung dan
mencekam, musim semi yang ceria pasti akan datang," kata Sri Mulyani dalam
Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 UNS, Jumat (11/3/2022).
Sri Mulyani mengatakan pepatah mengenai
keniscayaan datangnya musim semi itu sangat sesuai dengan suasana saat ini.
Dunia yang awalnya diterjang pandemi COVID-19 sejak Maret 2020, telah mengubah
kehidupan dan kegiatan manusia.
"New York kota yang tidak pernah tidur, the
city never sleep tiba-tiba kosong dan sepi. Makkah yang selalu penuh jamaah
umroh dan haji, ditutup dan menjadi sunyi. Jakarta jalan Sudirman dan Thamrin
yang tidak pernah putus lalu lalang kendaraan, seketika kosong. Sekolah, pasar,
tempat ibadah, kantor, bandara, jalanan, semua kosong tidak ada manusia
beraktivitas," tutur Sri Mulyani.
Pandemi COVID-19 yang datang tanpa permisi telah
memporak-porandakan kehidupan manusia di seluruh dunia tanpa membedakan suku,
bangsa, ras dan agama. Meski begitu, seperti ungkapan bahasa Inggris di atas,
Sri Mulyani yakin pemulihan pasti terjadi.
"Seberapa pun panjang dan menekan pandemi COVID-19
yang begitu dahsyat, maka penyembuhan dan pemulihan pasti terjadi,"
imbuhnya.
Diakui bahwa pandemi COVID-19 merupakan salah satu
tantangan terbesar pada abad ini. Bagaimana tidak, dampak yang ditimbulkan
sangat dahsyat karena segala aktivitas sempat tiba-tiba harus terhenti.
"Pandemi ini merupakan salah satu tantangan
terbesar pada abad ini. Pandemi menimbulkan dampak yang sangat dahsyat, dunia
tidak siap menghadapi situasi di mana segala aktivitas tiba-tiba harus
berhenti, konsumsi masyarakat terhambat," terang Sri Mulyani.
Dtk/JMI/Red.
0 komentar :
Posting Komentar