Kedatangan perwakilan pengurus FRPKB dipimpin Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Karomani selaku Ketua didampingi guru besar dari lima universitas ternama di Indonesia, yaitu Prof Fatah Sulaiman dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Prof Fathur Rokhman dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Prof. Ganefri dari Universitas Negeri Padang (UNP), dan Prof Hurhasan dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Prof. Karomani mengungkapkan, audiensi ini dimaksudkan untuk mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan Jenderal Dudung dalam menjaga keutuhan bangsa, sehinga sosok Jenderal Dudung menjadi inspirasi untuk bisa memberikan pencerahan kepada mahasiswa melalui pendidikan bela negara untuk kepentingan bangsa dan berharap ada kerja sama antara TNI AD dengan perguruan tinggi dalam membentuk karakter bangsa.
Dalam audiensi tersebut Kasad menyampaikan keprihatinannya mengenai dampak perkembangan radikalisme yang mulai memapar mahasiswa hampir di semua perguruan tinggi. Harus disadari bahwa mahasiswa milenial (Generasi Z) tumbuh secara instan di era digital dengan kecepatan dan keterbukaan informasi serta minimnya pemahaman terhadap sejarah bangsa. Negara Indonesia dibangun dari perbedaan yang menumbuhkan rasa nasionalisme untuk membela bangsa dan negara dari berbagai ancaman dari luar (eksternal) seperti menghadapi penjajah dan menyikapi lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan dari NKRI. Sangat dikhawatirkan jika semangat bela negara generasi muda justru melemah saat menyikapi perkembangan munculnya ancaman dari dalam (Internal) yang mengancam keutuhan negara.
Pada kesempatan tersebut Prof Karomani menyerahkan buku Bunga Rampai Pancasila yang ditulis bersama oleh para Rektor FRPKB kepada Jenderal Dudung dan sebaliknya Jenderal Dudung membagikan buku Dudung Abdurachman Membongkar Operasi Psikologi Gerakan Intoleransi kepada seluruh perwakilan pengurus FRPKB.
Faisal 6444/Red/JMI
0 komentar :
Posting Komentar