GROBOGAN JMI - Generasi muda adalah generasi penerus bangsa Indonesia. Bangsa akan maju jika para pemuda memiliki karakter nasionalisme. Nasionalisme merupakan bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab merosotnya sikap nasionalisme pada diri anak karena berkembangnya zaman globalisasi, yaitu rasa nasionalisme dikalangan generasi muda semakin memudar. Hal ini dapat dibuktikan banyak generasi muda yang lebih memilih kebudayaan negara lain, dibandingkan dengan kebudayaan Indonesia. Mereka lebih senang mengaplikasikan budaya barat dalam kesehariannya, yang secara tidak sadar membuka lebar pintu masuk Narkoba. Karena tren Narkoba dibawa oleh budaya barat bukan budaya Indonesia.
Bertempat di aula balai Desa Ketangirejo Kecamatan Godong kabupaten Grobogan, Irkhamul Akbar Daroini mahasiswa dari univrsitas PGRI Semarang semester 7 yang mengambil program fakultas hukum ini berikan sosialisasi terhadap para pemuda perwakilan dari beberapa karangtaruna yang ada di Desa Ketangirejo dengan jumlah peserta 40 yang terdiri dari remaja desa setempat. Kamis 24-02-22/pkl 13:00WIB
Dengan semangat dan antusias para pemuda pemudi remaja pun mendengarkan paparan demi paparan yang disampaikan oleh Akbar pemuda berparas tampan dari fakultas hukum PGRI Semarang.
Menurut Akbar yang akrab dipanggil nama kesehariannya, bahwa di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba Itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Terang Akbar
Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Hal inilah yang saya rasa mengapa penting dilakukan sosialisasi atau penyuluhan terkait bahaya narkoba pada remaja di setiap daerah, khususnya kenapa ini saya lakukan di Desa Ketangirejo selain saya asli kelahiran Desa Ketangirejo dan saya tidak mau para remaja di Desa kami terbelenggu dengan Narkoba.
Menurut saya penyuluhan seperti ini saya rasa sangat penting dan tidak hanya di lakukan di daerah kota-kota besar,tapi wilayah kecil seperti desa -desa juga harus mendapatkan tindakan penyuluhan yang sama, agar pemahaman semua remaja di Indonesia tetap sama, bahwa narkoba tidak sebaiknya digunakan.jelas Akbar
Peredaran narkoba bisa dilakukan melalui apa saja. Bahkan, ada beberapa cara yang mungkin hingga kini masih belum teridentifikasi, sehingga penyalahgunaan masih sangat mungkin terjadi. Remaja menjadi target empuk para pemasok karena iming-iming manfaat yang mungkin didapat, Jangan sampai terjadi, kenali bahaya narkoba yang mengancam jiwa bagi siapa saja yang menjadi kecanduan karenanya. Jelas Akbar
Selain dampak negatif yang sering terjadi pada pengguna narkoba adalah halusinasi,bahkan penggunaannya yang sudah sangat berlebihan dapat memicu munculnya gangguan kecemasan, gangguan mental, hingga depresi.
Berubahnya sel saraf dalam otak penggunaan narkoba dalam jangka panjang berdampak pada sel saraf otak. Sangat mungkin terjadi perubahan yang akhirnya mengganggu sistem komunikasi antar sel saraf meski sudah berhenti, efek ini tidak langsung menghilang dan butuh waktu lama untuk benar-benar membersihkan dampaknya.
Kebingungan dan Hilang Ingatan Bingung, merasa linglung dan kehilangan ingatan adalah bahaya narkoba lainnya yang didapatkan jika terjadi kecanduan jenis obat tertentu ini pun akan berdampak pada perubahan perilaku dan koordinasi serta kehilangan kesadaran. Jelas Akbar
Dampak yang cukup serius dari penggunaan narkoba yang disalahgunakan atau dosisnya yang berlebihan adalah bisa menimbulkan kejang yang berujung kematian atau istilahnya overdosis hal itu menjadikan tubuh tidak mampu lagi melakukan tugasnya untuk menetralkan kandungan obat sejenis Narkoba, sehingga pengidap, pengguna mengalami kejang, perilaku psikotik, bisa saja hingga nyawa melayang. Pungkas Akbar
Heru 78/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar