WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Terkait Isu Pemotongan Bantuan Program Upland Manggis, Kadis Pertanian: Laporkan ke Saya, Bawa Orangnya!

Subang JMI - Saat di temui para awak media usai melaksanakan kegiatan Repleksi 3 tahun kepemimpinan jimat-Akur secara virtual yang di laksanakan di Aula kantor dinas pertanian kabupaten subang,Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Subang, Nenden Setiawati, angkat bicara menanggapi rumor pemotongan bantuan Program Upland Manggis TA 2021 dengan total anggaran sebesar Rp31 Bertempat di Aula kantor dinas pertanian kabupaten subang, Rabu, 29/12/2021.

Nenden menegaskan, tidak ada pemotongan atau pungutan terhadap bantuan program Upland Manggis yang diterima oleh para kelompok tani.

"Siapa yang bilang ada pemotongan? Bawa ke saya orangnya. Laporkan ke saya kalau ada pemotongan," ujar Nenden kepada para awak media 

Pihaknya, ucap dia, bahkan tidak tahu berapa nilai anggaran program Upland Manggis yang diterima oleh masing-masing kelompok tani.

"Mana saya tahu berapa-berapanya, uang bantuan itu kan ditranfer langsung ke masing-masing kelompok," ucap Nenden.

Menurut dia, Upland Manggis merupakan program pusat yang anggarannya dari pusat dan dinasnya hanya memfasilitasi pelaksanaan saja.

"Itu konsultannya dari pusat. Juga ada pendamping atau fasilitatornya yang mengawasi setiap waktu. Kalau kita memfasilitasi saja," ucap Nenden.

Sementara itu, Fasilitator atau Pendamping Program Upland Manggis Dinas Pertanian Kabupaten Subang, Dadang Firmansyah, mengungkap, hingga jelang berakhirnya tahun 2021, pelaksanaan pembangunan sarana prasarana program Upland, baru mencapai rata-rata 70 persen.

"Untuk pekerjaan fisik sudah dilaksanakan, rata-rata sudah 70 persen," ujar Dadang kepada awak media di sela pengukuhan Jaringan Petani Milenial atau JPM di Kantor Dinas Pertanian Subang, Selasa (28/12/2021).

Dia menyebut, JPM dikukuhkan langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dimana masing masing pesertanya merupakan petani milenial. Di Subang, pengukuhan dihadiri sekitar 60 peserta dari 81 kelompok tersebar di 8 kecamatan zona Subang Selatan, yakni Serangpanjang, Sagalaherang, Jalancagak, Kasomalang, Cisalak, Tanjungsiang, Cijambe dan Dawuan.

Dia menjelaskan, yang dibahas dalam pengukuhan itu, yakni bagaimana daya tarik petani milenial di bidang pertanian, khususnya di bidang digitalisasi, dengan komoditas yang digarap berbagai jenis.

Untuk Subang, komoditas yang digarap yakni program Upland Manggis. Sedangkan kabupaten / daerah lain ada yang komoditas bawang, peternakan, kentang, atau padi organik.

"Jadi berbeda beda komoditas, karena ini program se-Indonesia," tuturnya.

Dadang menyebut, di Subang, ada 81 kelompok yang dapat bantuan program Upland Manggis. Namun dirinya tak tahu berapa nilai bantuan yang diterima masing-masing kelompok tani tersebut.

Untuk tahun 2021 ini, ungkap dia, programnya berupa kegiatan fisik, yakni jalan usaha tani, pipanisasi, embung, terasering dan dam parit.

"Jadi ada lima kegiatan fisik untuk Manggis ini," jelasnya.

Dadang juga menyangkal info yang beredar soal adanya pemotongan bantuan untuk para kelompok tani.

"Saya yakin enggak ada potongan, dan itu bukan saran saya," pungkasnya.
Diketahui, Program Upland Manggis senilai Rp31 miliar di Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Subang, sudah direalisasikan. Namun, dari total anggaran sebesar Rp31 miliar itu, dikabarkan baru cair kisaran Rp14 - 15 miliaran di tahun 2021 ini. Sisanya, akan direalisasikan tahun 2022 nanti.

"Tadinya akan cair Rp31 miliar, tapi tidak memungkinkan tahun 2021 ini, lalu infonya akan cair sekitar Rp23 miliar tapi juga tidak memungkinkan tahun ini. Jadi kemungkinan cairnya Rp14 - 15 miliaran. Tapi yang tahu detilnya Kasi terkait, Pak Johan selaku manajer, dia yang langsung mengelola," ujar Kabid Sumber Daya Dinas Pertanian Kabupaten Subang, Nana Supriatna, kepada awak media.

Anggaran sebesar Rp15 miliaran itu pun sudah disalurkan kepada 81 kelompok tani Manggis yang tersebar di 8 kecamatan.

"Uang langsung cair ke setiap kelompok," ucapnya.

Nana mengungkap, anggaran sebesar itu direalisasikan untuk membangun sarana prasarana, yakni pembuatan jalan usaha tani, embung, saluran irigasi, dan Damparit.

"Adapun untuk bibit, pupuk, pestisida dan pelaksanaan tanam manggis, rencananya tahun 2022 nanti," tuturnya.

Diketahui, program Upland Manggis di Subang akan dilaksanakan di 34 desa yang tersebar di 8 kecamatan dengan total luas lahan 1.065 hektar dan sumber dana berasal dari APBN Kementerian Pertanian Dirjen Sarana Prasarana yang merupakan hibah dari luar negeri, dengan nilai total hibah sebesar 120 juta dolar.

AGUS HAMDAN/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Dermawan Bpk. Frangky C Runtuwene Bagikan Makan Gratis Untuk Masyarakat

Jakarta Barat, JMI - Sebuah kisah inspiratif dan heroik datang dari Bapak Frangky C Runtuwene Keprihatinan dengan banyaknya warg...