Bandung JMI, Ratusan driver ojek online turun ke jalan di Kota Bandung. Mereka melakukan konvoi di sejumlah jalan. Seperti yang terpantau di lini masa, konvoi di antaranya dilakukan di Jalan Ahmad Yani Kota Bandung, Rabu (21/7/2021).
Tak hanya itu, ratusan driver ojek online juga terpantau melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Bandung.
Perpanjangan PPKM Darurat ditenggarai menjadi penyebabnya. Ada dua kelompok massa yang berunjuk rasa di Balai Kota.
Dilaporkan yang diamankan adalah massa dari mahasiswa. Bahkan tadi sempat terdengar ada suara ledakan.
Hingga siang ini, unjuk rasa dari driver ojek online masih terus berlangsung. Namun massa dari driver ojek online memilih mundur dan tidak bergabung dengan aksi mahasiswa. Ini menyebabkan jalan di dekat Balai Kota tak bisa dilalui.
Sebelumnya diberitakan, PPKM Darurat sudah resmi diperpanjang oleh pemerintah pusat.
Penerapan PPKM Darurat diperpanjang hingga 25 Juli. Jika demikian, bagaimana dengan rencana deriver ojek online di Kota Bandung melakukan konvoi?
Ternyata, rencana konvoi keliling Kota Bandung menggunakan motor dan mobil sejumlah pengemudi ojek online di Kota Bandung, Rabu (21/7/2021) batal dilakukan.
Alasannya, tuntutan para pengemudi ojek online yang meminta diperbolehkan melewati penyekatan jalan saat PPKM Darurat sudah dikabulkan Pemerintah Kota Bandung dan Polrestabes Bandung.
Ketua komunitas ojek online Warriors of spartan (WOS), Muji Supri Yanto,mengatakan, rencana konvoi tersebut batal setelah pihaknya bersama komunitas ojol lain menggelar audiensi bersama Polrestabes Bandung dan Dinas Perhubungan (Dishub) kemarin.
"Alhamdulillah sudah ada titik temunya, jadi permasalahan dari PPKM itu intinya ojol ingin bebas, jadi khusus buat ojol dibuka (penyekatan) dengan syarat memperlihatkan aplikasi, kalau lagi narik dipersilakan, kalau enggak, tidak bisa lewat, seperti di Jakarta," ujar Muji, saat dihubungi, Selasa (20/7/2021).
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Transportasi Darat Jabar (F-SPTD), Achmad Ilyas Prayogi, mengaku sudah mengimbau kepada semua anggotanya untuk tidak ikut turun ke jalan melakukan aksi.
"Ini ada dua kubu, kemarin yang di Pendopo itu semua elemen masyarakat, kalau ojol sendiri saya selaku ketua umum mengimbau kepada rekan-rekan untuk tidak melakukan aksi demo, konvoi atau apapun," ujar Achmad.
Pihaknya mengaku sudah menggelar audiensi dengan Dishub Jabar dan rencananya pada ini bersama anggotanya bakal kembali menggelar audiensi dengan Gubernur Jawa Barat.
Ia mengaku akan menyampaikan kepada Gubernur jika selama PPKM Darurat ini para pengemudi Ojol terkendala penyekatan jalan. Padahal, kata dia, ojol merupakan salah satu sektor yang masuk dalam kritikal.
"Besok (hari ini, Red) kami akan audiensi lagi dengan Gubernur Jawa Barat, kan ojol itu masuk sektor kritikal tapi pada pelaksanaannya aturan tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan, kita kesulitan mengantarkan pesanan, tadinya jarak hanya empat kilometer jadi delapan kilometer karena harus berputar-putar mencari lokasi. Nah, ini yang membuat teman-teman ojol kurang setuju," katanya.
Ia menilai, di masa penerapan PPKM Darurat ini, peran ojol sangat penting dalam menyukseskan PPKM.
Sebab, kata dia, saat masyarakat dilarang ke luar rumah, ojol yang bertugas melayani.
"Justru kalau misalnya Pemerintah ingin PPKM ini berhasil, ya bagian-bagiannya harus bertugas dengan baik, kan selama PPKM ini harus ada yang melayani mengantarkan ke sana ke sini, kita yang melayani," ucapnya.
Faisal 6444/Red/JMI
0 komentar :
Posting Komentar