Vaksin
Corona Covid-19 Sinovac. Foto: Muchlis Jr - Sekretariat Presiden |
JAKARTA, JMI -- Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi mengungkapkan total sudah lebih dari 132 juta dosis vaksin yang diterima Indonesia hingga Senin (12/7).
Dedy mengatakan, data itu tercatat sampai kedatangan vaksin ke tahap 21 yakni sebanyak 10 juta dosis vaksin Sinovac pada Senin siang kemarin.
"Kedatangan ke tahap 21 ini menambah total vaksin yabg sudah diterima Indonesia menjadi lebih dari 132 juta dosis vaksin," ujar Dedy dalam keterangan pers harian PPKM Darurat.
Dedy mengatakan, total 132 juta dosis vaksin yang diterima itu terdiri dari 115,5 juta vaksin dalam bentuk bahan baku dan 17,2 juta diantaranya adalah vaksin jadi.
"Perlu dicatat bahwa akan terjadi penyusutan jumlah vaksin dari bentuk bahan baku karena proses produksi sampai menghasilkan vaksin jadi," ujar Dedy.
Dedy melanjutkan, Indonesia juga akan mendapat tambahan kiriman vaksin AstraZeneca melalui kerjasama multilateral dalam pekan ini. Selain itu, Pemerintah Indonesia juga akan mendapat tambahan pasokan dalam berbagai skema lainya di minggu minggu mendatang
"Kedatangan vaksin ini bukti nyata keseriusan pemerintah untuk menjaga pasokan vaksin dan percepatan target kekebalan komunitas atau herd immunity di negara kita," kata Dedy.
Karena itu, Pemerintah menargetkan penyuntikan dua juta dosis per hari pada Agustus mendatang untuk mengejar percepatan vaksinasi.
Sementara untuk produksi bahan baku vaksin menjadi vaksin jadi juga akan terus dikejar dan ditingkatkan.
Dedy menyebut, Menteri BUMN Erick Thohir sudah meminta PT Bio Farma untuk meningkatkan produksi vaksin dari bahan baku menjadi vaksin jadi di tengah PPKM darurat.
"Sebelumnya proyeksi vaksin mencapai 12 juta dosis per bulan sedangkan saat ini Bio Farma sudah berhasil meningkatkan produksi sampai dengan 20 juta vaksin per bulan. ke depan, Bio Farma didorong untuk terus menaikkan produksi hingga dua kali lipat," katanya.
RPB/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar