PADANG PARIAMAN, JMI – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dorong debitur Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) mengembangkan usaha, agar modal yang telah dipinjam bisa digulirkan kepada yang lain.
“Semoga usahanya berkembang agar bisa segera mengembalikan, sehingga dapat digulirkan kepada yang lain,” ucap Menteri Trenggono saat memberikan arahan kepada debitur LPMUKP pada kunjungan kerjanya di Sumatera Barat, Rabu (3/6/2021).
Senada, Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto, yang turut serta dalam kegiatan tersebut, juga berharap pelaku usaha debitur LPMUKP bisa mengembangkan usahanya. “Adanya LPMUKP ini harapannya UKM bertambah modal, dia kembangkan kemudian dia mendapatkan keuntungan, sehingga meningkatkan kesejahteraan UKM,” harapnya.
Lima debitur yang terdiri dari sebelas pemanfaat, menerima pinjaman modal usaha senilai total Rp616 juta. Mereka adalah pengolah, pembudi daya udang dan ikan asal Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, dan Kota Pariaman.
Lili Suryani, debitur asal Kabupaten Padang Pariaman, menjelaskan secara langsung kepada Menteri Trenggono tentang usahanya. “Kebetulan saya langsung bisa cluster karena ada pembibitan, budidaya, dan pengolahannya di kami juga. Jadi lele asap. Kebetulan lele asap saya selain kita nitip di pasar-pasar tradisional, kita juga online di Padang Pariaman. Di sana sudah ada aplikasi Pasar Nagari, jadi kita udah di sana. Alhamdulillah pemesanan lewat online juga banyak. Kemarin kita habis ngirim ke Makasdar sama Malang juga. Lele asap itu kan dibuat mangut lele enak, kita ada jugalah mengolah kayak gitu,” paparnya.
Sedangkan Desrizal, pembudidaya ikan asal daerah yang sama, mengatakan ingin mengembangkan usaha lebih besar lagi. Namun, kendalanya adalah proses peminjaman di lembaga perbankan yang susah. “Kita di Minang ini kendalanya tanah kita kan tanah ulayat, susah disertifikatkan, tanah suku ya mayoritas,” jelasnya.
Dia, yang baru pertama kali menjadi debitur LPMUKP, bersemangat menggunakan dana yang dipinjam. “Punya kolam 20-30 yang tanah, nah sekarang akan pengembangan yang terpal karena lebih mudah dan murah. Selain itu untuk beli pakan lele juga,” katanya.
Senada dengan Desrizal, Mugi Adiguna asal Kabupaten Agam, ingin mengembangkan usaha ikan nilanya. "Ini cair pertama kali, dana akan dipakai untuk pengembangan usaha nila seperti pengadaan pelet, beli bibit, indukan, dan tambahan delapan kolam. Tadinya kami 14 kolam," ucapnya.
Kondisi pandemi tidak menyurutkan niat Mugi untuk meminjam di LPMUKP, sebab usaha ikan nilanya tidak terdampak. Penjualan tetap bisa berjalan lancar, bahkan untung bersih yang didapatkan pada panen terakhirnya mencapai Rp10 juta.
"Saya senang dengan LPMUKP karena angsuran ringan dan bunga ringan, bisa dicicil per enam bulan," ungkapnya sumringah.
Turut hadir bersama debitur dalam kesempatan tersebut, Doni, pendamping wilayah Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Dia menyampaikan peran LPMUKP di Sumbar. “Mudah-mudahan usaha mereka berkembang, dengan adanya LPMUKP ini betul-betul terbantukan, karena selama ini ada debitur yang mereka tidak berani akses ke bank. Dengan kita turun ke lapangan, memberitahukan adanya pinjaman lebih, mudah-mudahan terbantukan dan perkembangan usaha mereka lancar karena kita secara pengambilan jasa lebih kecil," ucapnya.
Gufron/Red/JMI
0 komentar :
Posting Komentar