PEKALONGAN, JMI - Studi kelayakan (feasibility study) pembangunan pelabuhan perikanan on shore di Pekalongan telah dimulai secara bertahap. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, bersama Bappenas dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali - Juana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan identifikasi awal dengan melakukan peninjauan lapangan.
Sinergi antara berbagai pihak tersebut diyakini Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap M Zaini menjadi kunci untuk keberhasilan pembangunan. Pembangunan pelabuhan perikanan on shore di Pekalongan harus selaras dengan proyek penanggulangan banjir rob yang menjadi wewenang BBWS Pemali - Juana.
“Koordinasi terus kita lakukan untuk menemukan solusi yang optimal. Rencana pembangunan ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah mengatasi banjir rob yang kerap melanda di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara,” ujarnya dalam rapat koordinasi pembangunan pelabuhan perikanan on shore di Pekalongan yang juga dihadiri oleh Direktur Kelautan dan Perikanan Bappenas Sri Yanti, Jumat (11/6/2021).
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah melakukan pertemuan dengan Wali Kota Pekalongan dan meninjau langsung lokasi pembangunan. Upaya ini dilakukan KKP untuk mengembalikan kejayaan industri perikanan Kota Pekalongan.
“Pak Menteri telah berpesan agar kajian mendalam segera dirampungkan sehingga pembangunan dapat segera dilaksanakan yang ditargetkan tahun 2023 usai proyek penanggulangan banjir ini selesai,” ungkapnya.
Dalam kunjungannya di Pekalongan, Zaini didampingi Direktur Kepelabuhanan Perikanan Frits P. Lesnussa dan jajarannya untuk meninjau lokasi juga menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait pembangunan pelabuhan perikanan on shore di Pekalongan tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Kelautan dan Perikanan Bappenas RI Sri Yanti menekankan agar perencanaan pembangunan pelabuhan tersebut dilakukan dengan matang mulai dari pra pembangunan hingga pasca pembangunan.
“Misalnya pembuatan tanggul pesisir desainnya harus sesuai karakteristik daerah, jangan sampai mubazir karena di lokasi tersebut ke depannya juga akan dilakukan reklamasi,” terang Sri Yanti.
Sementara itu Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudin mengungkapkan dukungan Pemerintah Kota Pekalongan berupa penyiapan lahan seluas 8 hektare. Selain itu juga pengembangan akses jalan dari lokasi pelabuhan perikanan menuju exit tol Pekalongan.
“Kami sangat mendukung program integrasi pembangunan pelabuhan perikanan dan proyek pengendalian banjir rob di Sungai Loji, Pekalongan. Dengan fasilitas yang memadai tentu saja dapat meningkatkan produktivitas perikanan tangkap serta perputaran ekonomi,” tandasnya.
Menurut Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan Kurmawan proyeksi perikanan tangkap dari pembangunan pelabuhan perikanan on shore ini diperkirakan mencapai 35.384 ton per tahun, begitu pula volume ekspor hingga 1.684 ton. Pada tahun 2020 nilai produksi PPN Pekalongan menyentuh angka Rp231,6 miliar dengan dominasi ikan siro, layang benggol, layang deles, tongkol abu-abu, dan cakalang.
Gufron/Red/JMI
0 komentar :
Posting Komentar