JAKARTA, JMI - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) siap mendukung pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi perikanan yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara, khususnya komoditas perikanan budidaya. Dukungan ini untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
Hal tersebut disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat bertemu Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi serta jajaran di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Kamis siang (10/6/2021).
"Salah satu yang tengah kami tingkatkan produktivitasnya saat ini adalah udang. Mungkin di Sulawesi Tenggara punya potensi lahan untuk kegiatan budidaya udang yang bisa kita kembangkan bersama," ujar Menteri Trenggono dalam pertemuan itu.
Alasan memilih udang karena merupakan komoditas perikanan yang paling banyak diserap oleh pasar internasional setelah salmon. Penyerapannya bisa lebih dari 3 juta ton per tahun.
Sementara sepanjang tahun lalu, volume ekspor udang Indonesia mencapai 239.227 ton (USD2,04 miliar) dari nilai pasar udang dunia sebesar USD24 miliar. Targetnya volume ekspor udang Indonesia naik 250 persen pada 2024.
Menteri Trenggono menjelaskan, salah satu strategi KKP dalam menggenjot produktivitas budidaya udang berkelanjutan adalah membangun shrimp estate. Ini merupakan budidaya udang skala besar di mana proses hulu hingga hilir berada dalam satu kawasan.
Proses produksinya juga menggunakan teknologi untuk mendukung hasil panen lebih optimal, mencegah penyakit, serta lebih ramah lingkungan. KKP sudah menentukan beberapa daerah untuk dijadikan pilot project.
"Saya ingin yang punya bukan perusahaan, tapi dimiliki oleh rakyat. Lalu swasta berperan sebagai offtaker, suplai pakan, hingga hatchery. Jadi perputaran ekonomi yang dihasilkan skala besar. Dengan begitu masyarakat kesejahteraannya meningkat, pemda pendapatannya juga bertambah dan tentunya kegiatan ini ramah lingkungan," beber Menteri Trenggono.
Sementara itu Gubernur Ali Mazi menyambut baik tawaran Menteri Trenggono untuk pengembangan budidaya perikanan, khususnya komoditas udang di Sulawesi Tenggara.
Menurutnya saat ini tersedia sekitar 2.000 haktare lahan potensial yang bisa dijadikan kawasan tambak udang. "Saya setuju sekali dengan program KKP. Kami siap sosialisasikan ke masyarakat," ujarnya.
Selain udang, ada juga komoditas rumput laut hingga lobster. Produksi rumput laut Sulawesi Tenggara bahkan sudah berkualitas ekspor.
"Sultra selain punya potensi pertambangan, juga memiliki laut yang sangat luar biasa. Potensi perikanannya juga besar. Ada rumput laut, perikanan budidaya, yang saat ini dalam proses pengembangan," pungkasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Trenggono didampingi oleh Plt. Dirjen Perikanan Tangkap Muhammad Zaini, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti, serta sejumlah Staf Khusus. Sementara Gubernur Ali Mazi didampingi oleh Kepala Dinas Perikanan dan staf ahlinya.
Gufron/Red/JMI
0 komentar :
Posting Komentar