JAKARTA, JMI – Subsektor perikanan budidaya menjadi salah satu tumpuan ekonomi nasional karena mampu untuk tetap bertahan dan terus tumbuh di tengah himpitan ekonomi akibat pandemi Covid-19 sehingga menarik minat banyak daerah untuk mengembangkan perikanan budidaya. Banjarnegara menjadi salah satu daerah yang konsisten memajukan ekonomi masyarakat melalui perikanan budidaya.
Demikian disampaikan mantan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya yang saat ini menjabat Pengawas Perikanan Ahli Utama, Slamet Soebjakto ketika melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Dalam kunjungan kerja tersebut, turut diserahkan bantuan berupa calon induk ikan nila, benih ikan nila, mas dan nilem, paket budidaya ikan sistem bioflok, paket bantuan minapadi dengan total nilai bantuan senilai Rp626 juta.
“Saya sangat mengapresiasi dukungan masyarakat serta jajaran pemerintah daerah yang menjadikan Kabupaten Banjarnegara sebagai salah satu daerah yang maju dan terus tumbuh dalam subsektor perikanan budidaya. Hal ini tentunya sejalan dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono untuk dapat menjadikan sektor perikanan sebagai salah satu komponen peningkatan pendapatan daerah terutama melalui komoditas perikanan berbasis kearifan lokal,” ucap Slamet.
Lebih jauh Slamet juga mengingatkan, telah menjadi tugas pemerintah untuk mendukung kemajuan ekonomi di daerah dengan menyiapkan infrastruktur seperti jalur produksi, pembangunan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan, pabrik pakan maupun mengembangkan inovasi yang diperlukan agar perekonomian dapat tumbuh optimal.
“Penggunaan teknologi menyeluruh dalam berbudidaya harus terus didorong sehingga dapat menekan biaya produksi karena lebih efisien agar menarik minat masyarakat lain dan dapat menumbuhkan segmen usaha baru,” jelas Slamet.
Slamet mengungkapkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menyiapkan model kampung perikanan di berbagai daerah di seluruh Indonesia dengan komoditas andalan lokal yang memiliki margin keuntungan tinggi sehingga dapat mewujudkan output yang diharapkan berupa produk perikanan yang berdaya saing serta bernilai ekonomi tinggi.
“Salah satu fokus berikutnya dari perikanan budidaya adalah ketersediaan pakan dengan harga terjangkau dan berkelanjutan, sehingga apabila memungkinkan untuk dapat dibangun pabrik pakan ikan mandiri di Banjarnegara agar dapat mensuplai kampung-kampung perikanan. Bahan baku lokal seperti indigofera yang memiliki tingkat protein tinggi agar mulai disiapkan supaya dapat berfungsi sebagai substitusi penggunaan tepung ikan,” ujar Slamet.
Selain itu Slamet menyinggung pentingnya peranan penyuluh dalam memberikan bimbingan serta mentransfer ilmu dan teknologi kepada pembudidaya sehingga lebih banyak yang tertarik untuk melakukan usaha budidaya agar dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
“Dengan tingkat produktivitas yang tinggi, kegiatan perikanan budidaya akan terus digalakkan oleh pemerintah sebagai subsektor yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat,” tutup Slamet.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara, Totok Setya Winarna memaparkan bahwa perkembangan sektor perikanan di Banjarnegara tumbuh hingga 7-8% pada tahun ini sehingga memacu semangat jajarannya untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
“Bupati juga memberikan dukungan melalui alokasi dana untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan produksi perikanan, serta rencana pembangunan pabrik pakan yang sedang kami matangkan. Untuk ketersediaan dan regenerasi SDM , kami juga melakukan kerja sama dengan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bawang untuk dapat menghubungkan para siswa jurusan perikanan dengan pelaku usaha perikanan di Banjarnegara agar mereka mendapatkan pengalaman dan kemampuan teknis yang dibutuhkan untuk menjadi pelaku usaha di masa mendatang,” pungkas Totok.
Pada rangkaian kunjungan kerja berkesempatan meninjau SMKN 1 Bawang, Banjarnegara yang memiliki program studi agribisnis perikanan. Slamet menilai bahwa lembaga pendidikan yang mempersiapkan lulusan siap kerja seperti SMKN 1 Bawang dapat menghasilkan entrepreneur mandiri serta SDM yang berwawasan kepada berkelanjutan.
“Dengan tren masa depan dunia yang akan mengandalkan ikan sebagai sumber protein hewani, studi agribisnis perikanan akan menjadi salah satu peluang dan andalan di masa mendatang, sehingga memiliki masa depan yang cerah,” ucap Slamet.
Slamet meyakini usaha-usaha dalam bidang perikanan budidaya sangat menjanjikan terutama bagi kaum muda karena dapat didesain dengan memanfaatkan teknologi sehingga cocok dengan kebutuhan akan modernisasi di bidang akuakultur.
“Siswa perlu untuk lebih aktif dan turut serta dalam pelayanan masyarakat seperti di laboratorium pengecekan kualitas air dan penyakit ikan sekaligus sebagai sarana praktik dan agar mereka siap menjadi SDM Indonesia yang membangun,” tandas Slamet.
Sementara itu Kepala Sekolah SMKN 1 Bawang Banjarnegara, Widiastuti menerangkan bahwa pihaknya telah melakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah melalui berbagai program dengan tujuan untuk mendorong siswa agar bisa terampil dan mandiri.
“Sekolah kami memiliki misi untuk bukan hanya mendidik namun juga menanamkan jiwa kewirausahaan kepada siswa serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Untuk itu kami juga telah melakukan kolaborasi dengan 6 desa di Kecamatan Bawang dengan dukungan penuh dari seluruh perangkat daerah,” jelasnya.
Widiastuti juga bertekad untuk terus berproses seperti melakukan penjajakan kerja sama dengan berbagai macam kelompok pelaku usaha perikanan. “Harapan kami dengan sinergi program dengan berbagai pihak, dapat menyiapkan lulusan yang trampil dan memiliki skills yang diperlukan oleh dunia usaha maupun menjadi calon wirausaha yang berpengalaman,” imbuhnya.
Gufron/Red/JMI
0 komentar :
Posting Komentar