WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Ketum Landas Indonesia, Kaspudin Nor Dukung Gerakan MUI Mengajak Aliansi Civil Society Indonesia untuk Sanksi Internasional Bagi Israel

JMI, Dukungan terus mengalir dan teriakan dari berbagai masyakat sipil di Indonesia untuk menghentikan kekejaman tentara Israel terhadap rakyat Palestina namun Israel masih tetap tak menghentiksn kekejamannya.

Majelis Ulama Indonesia MUI Bidang Hubungan Luar Negeri yang diketuai oleh Sudarnoto Abdul Hakim  mengajak semua elemen bangsa lintas agama, profesi untuk mendorong PBB, OKI, lembaga lembaga internasional dan masyarakat dunia agar memberi sanksi internasional kepada Israel

Hal tersebut karena sudah terlampau banyak kesalahan yang dilakukan imperialisme Israel sehingga menyebabkan kesengsaraan rakyat dan bangsa Palestina yang berkepanjangan, dengan cara- cara penyerangan brutal ditempat suci dan bahkan di saat bulan ramadhan dan korbannya banyak rakyat sipil dan anak-anak yang tak berdosa.

Kaspudin Nor ketua  umum Lembaga Aspirasi Nadional Dan Analisis Strategis Indonesia (Landas Indonesia) sangat mendukung gerakan MUI tersebut agar masyarakat Civil dan dunia peduli untuk menyampaikan protes atas imprealisme Israel yang tidak berprikemanusiaan, oleh karenanya Kaspudin Nor juga sependapat dengan MUI dan mengajak masyarakat dunia dan lembaga internasional untuk berupaya  agar meminta tentara dan polisi Israel menghentikan perbuatan brutal tersebut.

Menurut Kaspudin, kekejaman yang dilakukan tentara dan polisi israel melakukan penyerangan dan pembunuhan terhadap warga Palestina di saat bulan ramadhan tahun ini dalam satu bulan saja sudah banyak korban nyawa manusia hal ini tidak bisa didiamkan dan harus segera di hentikan oleh karena itu di butuhkan sikap tegas dari pemimpin dunia yang berkompeten untuk menghentikannya.

“Saya selaku Ketua Umum Landas Indonesia sangat prihatin terhadap rakyat Palestina, maka saya mengajak dunia berupaya mencegah pertumpahan darah khususnya di Palestina tersebut, dalam hal ini para pemimpin dunia termasuk Indonesia harus segera mengambil langkah- langkah diplomatik demi kemanusiaan dan demi perdamaian dunia dan lenyapnya segala bentuk  penjajahan yang  tidak lagi sesuai dengan peradaban dan perikemanusiaan serta keadilan. 

Apa yang di lakukan Israel adalah bentuk penjajahan terhadap rakyat Palestina, sehingga harus di hentikan, sebagaimana  kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa sehingga harus dihapuskan, hal ini juga tertuang dalam mukadimah kontitusi Indonesia, yaitu UUD Negara RI Tahun 1945 atas dasar menganut politik bebas aktif, maka Indonesia harus menyuarakannya dan mengajak bangsa- bangsa di dunia yang beradab dan menjunjung tinggi Hak Azasi Manusia harus mendukung gerakan kemanusiaan dalam hal ini sebagaimana yang terjadi atas kekejaman  tentara dan polisi Israel pada rakyat Palestina oleh karenanya harus segera di hentikan" tegas Kaspudin Advokat senior yang peduli terhadap kemanusiaan dan keadilan.

Kaspudin menambahkan ' Tindakan yang dilakukan Israel sangat mengerikan bukan saja bagi rakyat Palestina tapi juga bagi masyarakat dunia karena seolah-olah nyawa manusia  tidak lagi berharga dan bahkan Israel menyerang warga Palestina yang tengah sholat tarawih di Masjidil Aqsa dan saat  Idul Fitri serta ketika umat kristen merayakan hari kenaikan Isa Almasih hal ini seperti tidak lagi ada bentuk penghormatan kepada manusia dalam penghambaannya pada Tuhannya, oleh karenanya tindakan Israel ini sangat biadab dan tidak berprikemanusiaan, ini  bisa dikatakan telah melakukan pelanggaran HAM berat sebagaimana yang di maksud dalam Universal Declaration of human rights dan dapat di jatuhi sanksi hukum oleh peradilan internasional"  ujar Kaspudin.

Oleh karena menurut Kaspudin para pemimpin dunia segera turun tangan untuk memberikan peringatan keras atas imperialisme  Israel dan meminta agar lembaga peradilan internasional memberikan sanksi tegas kepada Israel atas pelanggaran kemanusiaan. 

Menurut Kaspudin terkait gerakan MUI  mengajak masyarakat Indonesia  membentuk Civil Society agar menjatuhkan sanksi internasional terhadap Israel, langkah MUI sudah sangat tepat sebagai bentuk  kepedulian terhadap umat Islam bahkan juga sebagai bentuk kepedulian kepada kemanusiaan, "Untuk itu mari kita dukung gerakan MUI tersebut ” kata Kaspudin Nor kepada Awak Media pada, Senin, 17 Mei 2021.

Kaspudin juga mengimbau kepada pemimpin negara-negara Arab untuk bersatu dan mampu  memberikan tekanan kepada pemerintah Israel melaui  PBB untuk menghentikan serangan ke Yerusalem tersebut.

Pengacara senior yang juga akademisi dan  pernah menjabat sebagai komisioner Komisi Kejaksaan RI ini mengkritik lambannya reaksi PBB dan pemimpin dunia dalam merespon serangan Israel terhadap Palestina yang dilakukan yahudi tersebut.

Karenanya Kaspudin terus menyuarakan seruan kepada dunia untuk menghentikan  arogansi tentara dan polisi Israel tersebut.

“Jika PBB dan pemimpin dunia tidak mampu memberikan sikap yang tegas kepada pemerintah Israel,  saat ini maka PBB  patut dipertanyakan peran dan fungsinya sebagai lembaga internasional yang  di dalamnya ada organisasi yang wajib menjaga perdamaian dunia dan  peduli pada kemanusiaan,  jadi  PBB  jangan diam saja karena  peran PBB menurut saya sangat besar untuk bisa menghentikan tindakan Israel yang sangat keji tersebut,  PBB agar segera mengambil langkah-langkah yang tegas kepada Israel demi perlindungan nasib manusia terhadap warga Palestina yang tak berdaya tersebut. 

Kaspudin juga menyerukan agar para pemimpin negara Arab Bersatu untuk melakukan tekanan pada Israel agar segera menghentikan pertumpahan darah yang korban nya banyak masyakat Civil dan anak- anak yang tak berdosa, ini demi hak hidup dan kemerdekaan yang paling mendasar bagi  kemanusiaan ” ujar  Kaspudin.

TEAM/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Pemdes Mulyasari Gelar Ruwat Bumi, Rasa Syukur Kepada Sang Pencipta, Berharap Perekonomian Maju Diberikan Keberkahan dan Dijauhkan dari Segala Bencana

SUBANG, JMI - Pemerintah Desa Mulyasari ,Kecamatan Pamanukan, kabupaten Subang Jawa Barat menggelar acara Ruwat Bumi sebagai bentuk rasa sy...