JAKARTA, JMI - Olahan kedelai berupa tahu dan tempe sebagian besar di konsumsi oleh rakyat Indonesia.
Wajarlah pasokan kedelai kedelai menjadi langka di pasaran. Para pengusaha tahu dan tempe berteriak akan hal ini, begitupun masyarakat pecinta tahu dan tempe turut berteriak juga.
Dikatakan Andrian Lame Muhar SE. M.Si Sebagai Ketua 1 Inkoppas (Induk Koperasi Pedagang Pasar) yang membidangi Hubungan Antar Lembaga di Jakarta yang akarab disapa Lame mengatakan, bicara kedelai meruoakan sesuatu yang Kompleks, mayoritas kedelai yang ada di pasaran negeri ini berasal dari import.
"Di pasaran dalam keadaan saat ini mungkin ada kelangkaan pasokan kedelai, kuota import saat ini belum di keluarkan oleh Pemerintah atau perintah import dari Pemerintah belum di rilis, kemungkinan informasi yang di terima Pemerintah stok kedelai masih cukup, sedangkan para pedagang tahu dan tempe sudah mengalami keresahan akan kelangkaan kedelai tersebut," ujar Lame saat dijumpai dikantornya di Enggano Tanjung Priok Jakarta utara.
"Apabila terjadi kelangkaan pasokan kedelai la maka harga kedelai di pasaran akan langsung naik dan dipastikan entah sampai kapan," ucap Lame.
Lame lebih lanjut menuturkan, Pemerintah harus melihat kelangkaan kedelai tersebut sebagai permasalahan yang serius, Pemerintah harus bergerak cepat jika memerlukan import, maka harus cepat melakukan import, dengan cepat melakukan rapat koordinasi terbatas, kemudian mengeluarkan kuota import bagi para importir kedelai, sehingga pasokan kedelai ada lagi di masyarakat.
Dikarakan Lame, bicara tentang kedelai di Indonesia adalah sesuatu yang cukup unik, kita import kedelai dan di Indonesia kedelai merupakan sesuatu makanan rumahan yang biasa di konsumsi sehari-hari oleh masyarakat, ibarat kita mengimpor pesawat tempur F16 maka di Indonesia F16 ini dijadikan kaleng kerupuk, sesuatu yang biasa di makan sehari- hari maka sangat miris jika tahu dan tempe menjadi mahal.
"Inkoppas dalm hal ini berharap kedelai bisa tumbuh dan berswasembada di Indonesia, semoga para petani kedelai dapat menghasilkan yang baik dan murah, sehingga kita akan mendapatkan surplus dari kedelai. Pemerintah melalui Kementrian Pertanian harus mendorong semua alat-alat produksi (alutista), dan semua yang terkait dengan produksi kedelai bekerja sama," imbuh Lame.
"Kami berharap kedepannya Pemerintah mempercepat Import kedelai sehingga masyarakat tidak mengalami kekurangan stok kedelai dan menjaga harga kedelai tetap murah," tutup Lame.
Gufron/Red/JMI
0 komentar :
Posting Komentar