SUKABUMI, JMI - Sangat ironis, yang seharusnya hutan itu di jaga dan di lestarikan oleh pihak perhutani. Akan tetapi di biarkan habis oleh oknum penebangan liar atau ilegaloging yang notabe nya untuk kepentingan pribadi.
Seperti yang terjadi di wilayah Sagaranten, Sukabumi, oknum ilegaloging bebas beraksi. KRPH dan ASPER diduga hanya tutup mata tutup telinga yang seharusnya pihak pemerintahan perhutani cepat ambil langkah dan operasi malam demi keutuhan hutan jangan sampai di rusak oleh oknum penebangan tersebut. Tapi seakan akan pihak perhutani diam saja tanpa gerakan dan membisu.
Berbagai info dari masyarakat di daerah LMDH Sinar Bentang Desa Sinar Bentang dan Desa Cikarang Kec Sagaranten bahkan Ketua LMDH Sinar Bentang pun saat kami konfirmasi dan di wawancarai oleh JMI, membenarkan bahwa sering terjadi penebangan kayu SWNO Keling di daerah nya, Bahkan menurut ketua LMDH, pihak perhutani tidak ada tindakan, seperti di biarkan saja.
Apakah yang menebang nya atau pencurian kayu hutan itu orang masyarakat Sagaranten? LMDH membenarkan tapi bukan hanya orang Sagafanten tapi ada juga orang Cilangkap dan Cibeureum Ci karang. Poko nya banyak,Itu pengakuan ketua LMDH Sinar Bentang.
Pertanyaan nya, Kenapa bapak selaku ketua LMDH tidak berkutik dan tidak melaporkan ke pihak aparat penegak hukum. Padahal bapak sebagai LMDH yang harus melestarikan hutan jadi hijau.
Jawabnya.... Lah pak di sini banyak yang terlibat pihak perhutani pun seakan akan membiarkan maka nya saya diam. Di situ marak terjadi pembalakan liar seno keling apa lagi harga nya mahal perkubik nya. Ini pemerintah perhutani tutup mata. Ada apa dengan perhutani sampai bebas penebangan liar terhebut.
Kepada intansi intitusi Polda Jabar, Polres SMI, Polsek Sagaranten, Koramil Sagaranten, Kejaksaan Negri Cibadak untuk segera membuat tim untuk turun ke wilayah hutan yang di lindungi, jangan sampai presepsi masyarakat menuding kepada pihak perhutani karena RPH ASPER tutup mata. Dan sepertinya takut.. Dugaan kami dari media ada kongkalingkong dan pemasukan dari oknum penebangan liar tersebut.
Indra/Red/JMI
0 komentar :
Posting Komentar