WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Menteri Trenggono: Feasibility Study Pelabuhan Onshore Pekalongan Segera Dirampungkan

PEKALONGAN, JMI - Pendangkalan alur pelayaran, sedimentasi kolam pelabuhan serta banjir rob menjadi penyebab tidak optimalnya pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah. Pembangunan pelabuhan perikanan onshore dinilai sebagai solusi terbaik untuk mengentaskan persoalan tersebut.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengunjungi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pekalongan, Kamis (29/4/2021) sore untuk meninjau langsung kondisi lapangan. Setelah dua pekan sebelumnya ia bertemu dengan Wali Kota Pekalongan di Kantor KKP, Jakarta.

"Kemarin Pak Wali Kota sudah bertemu saya dan sekarang saya ingin melihat langsung secara fisik bagaimana pelabuhan bisa dipindahkan ke tempat yang lebih baik, untuk mengembalikan kejayaan industri perikanan Pekalongan," ujar Menteri Trenggono di lokasi.

PPN Pekalongan merupakan tempat pendaratan ikan terbesar di Kota Batik yang pernah jaya pada tahun 1990an dengan volume produksi mencapai ratusan ribu ton. Sayangnya saat ini pelabuhan tak seramai dulu dan fasilitas yang ada sudah mulai rusak. Seperti Tempat Pelelangan Ikan (TPI), breakwater, jetty, dan revetment wisata bahari imbas seringnya terendam banjir rob dan hantaman gelombang tinggi.

Selain banjir rob dan gelombang tinggi, pendangkalan alur Sungai Loji yang menjadi jalur lintasan ke dermaga turut menghambat aktivitas bongkar ikan di PPN Pekalongan. Kapal-kapal perikanan kerap kandas hingga akhirnya banyak yang memilih membongkar muatan di pelabuhan lain.

Menteri Trenggono mengupayakan pembangunan pelabuhan perikanan onshore bisa segera dilakukan namun harus tetap melalui kajian komprehensif dan sesuai dengan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K). Sementara lokasi pembangunan direncanakan pada lahan kosong yang terletak di sebelah timur pelabuhan. Tanah tersebut aset KKP dan juga Pemerintah Daerah. 

"Tahun ini saya minta Dirjen PT segera melakukan feasibility study. Mudah-mudahan bisa secepatnya," pungkas Menteri Trenggono yang dalam kunjungan kerja ini didampingi oleh Plt. Dirjen Perikanan Tangkap Muhammad Zaini dan Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid. 
Kepala PPN Pekalongan Kurmawan menjelaskan, operasional pelabuhan onshore nantinya mampu meningkatkan produktivitas pendaratan dari 13.490 ton  menjadi 35.384 ton per tahun. Begitu juga dengan volume ekspor perikanan dari 1.012 ton menjadi 1.684 ton.

Jumlah kapal yang bongkar muat hingga penyerapan tenaga kerja, menurutnya juga akan semakin banyak. "Unit pengolahan ikan juga otomatis nambah dari yang ada selama ini," ungkap Kurmawan.

Sebagai informasi, pendaratan ikan di PPN Pekalongan didominasi jenis siro, layang benggol, layang deles, tongkol abu-abu, dan cakalang. Sepanjang tahun 2020 nilai produksinya mencapai Rp231,6 miliar.

Sementara itu, dalam kunjungan kerja di PPN Pekalongan ini, Menteri Trenggono juga berdialog dengan penerima pinjaman modal dari LPMUKP KKP, nelayan serta masyarakat penerima bantuan sembako dari Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP. Jumlah bantuan sembako yang disalurkan sebanyak 500 paket.

Turut menyertai kunjungan kerja ini Wakil Ketua MPR RI Asrul Sani dan Anggota DPR RI Abdul Kadir Karding, Yusron Wahid beserta jajaran eselon I dan II KKP.

Gufron/Red/JMI
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

SMK NEGERI 6 Kuningan Selalu Meningkatkan Mutu pendidikan secara Berkelanjutan dan inovatif

Kuningan, JMI - Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) akan selalu berkelanjutan untuk Meningkatkan mutu pendidikan yang memiliki per...