WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Agung Rahardjo Launching Talk Show Unboxing Tiongkok, Harus Belajar dan Jadi PR Kita

JAKARTA, JMI - Kita ketahui Tiongkok sedang menguasai dunia bahkan selama 30 tahun pengembangan Tiongkok melebihi 300 tahun pengembangan dan kemajuan yang dicapai  negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. 

Tentunya ini jadi pertanyaan bagi rakyat Indonesia dan dibalik pemberitaan negatif. Kita harus belajar dari China dan ini jadi PR buat kita semua, Banyak yang bisa kita pelajari dari negeri China. Kita harus ambil segi positifnya.

Prof. DR. Asep Saefudin, Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia dalam sambutannya mengatakan, mengucapkan selamat atas terbitnya buku Unboxing Tiongkok. China mempunyai peradaban sejarah yang cukup lama menjadikan China ini negara yang kuat karena memegang keluhuran budaya. Pada saat yang sama mereka juga mempelajari science dan technology yang luar biasa. Teman-teman dari China selalu ingin maju kalau perlu keluar dari negaranya mencari kehidupan yang lebih baik ke seluruh penjuru dunia. 

"Semua jangan ditutupi pada science didalamnya ada emas, pemikiran, technology, kebudayaan yang bisa kita pelajari dengan tetap kita harus menghormati kebudayaan kita," ucapnya.

Sebuah negara yang akan menghormati budaya orang lain, kita akan menghormati perbedaan. Pada saat itu juga kita akan menyadari bahwa ada persamaan-persamaan dari budaya tersebut. 

Agung Rahardjo, Penulis Unboxing Tiongkok mengatakan, Apa yang dikatakan Rektor Universitas AlAzhar Indonesia Prof. DR. Asep Saefudin kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Prof ini mempunyai pola pikir atau mindset yang terbuka, sangat luas dan selalu berfikiran positif. Hal inilah civitas akademika AlAzhar Indonesia sangat beruntung karena paling tidak bisa bisa jadi rule model dalam rangka menghadapi masa depan dan tantangan yang akan dihadapi. Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (9/4/2021)

Saya ucapkan terimakasih kepada tim #‰% yaitu Atman Ahdiat, Ardi Bramantyo, Rahmad Nasution, Sriat Arifia selaku penulis Unboxing Tiongkok yang telah mencurahkan perhatian dan waktunya untuk menyelesaikan buk Unboxing Tiongkok. Juga penterjemah bahasa Mandarin Bapak Sandi Setiawan dan juga Agus Chang dan teman-teman saya yang ada di Tiongkok. 

Juga pada pimpinan AlAzhar dan Staf yang membantu terselenggaranya acara ini, serta sahabat saya Iwan Santosa yang selalu tukar fikiran mengenai Tiongkok dan hari ini menjadi pembahas buku Unboxing Tiongkok. 

Seperti diketahui memasuki abad ke-21. Tiobgkok telah menjadi perhatian dunia. Menjadi pertanyaan bagaimana Tingkok menjadi kekuatan yang relatif singkat. 

Dari pengamatan yang saya lakukan selama 4 tahun menjadi duta besar smmmmmmmdi Tiongkok Beijing, Saya mengambil satu kesimpulan bahwa Tiongkok merupakan suatu negara yang membangun negaranya berdasarkan prinsip kemandirian melalui pengembangan nilai-nilai dan keunggulan lokal dipadukan dengan sikap dan perilaku masyarakat Tiongkok yang memiliki ciri disiplin, komitmen, etos kerja, serta memili skill yang tinggi.

Untuk perpaduan ini bahwa pembangunan yang telah dilakukan oleh Tiongkok dalam 30 tahun dapat mengejar ketertinggalan bahkan melebihi negara-negara barat yang telah  membangun negaranya  hampir 
300 tahun.

Ini sebetulnya bisa kita copy bagaimana cara mereka mempercepat pembangunan mereka dengan cepat dan saat ini Tiongkok telah menjelma jadi kekuatan tidak hanya di politik dikawasan tapi juga ekonomi didunia. 

Yang menjadi bukti Tiongkok mempunyai kekuatan dan perpaduan nilai lokal tersebut. Pertama, Tiongkok melaksanakan sistem sosialisme sesuai dengan nilai-nilai lokal tetapi tidak mengecualikan sistem kapitalisme publik dan ekonomi pasar dipadukan sedemikian rupa dilaksanakan secara efektif.

Membuktikan efektif, paling tidak Tiongkok bisa melakukan pengawasan ekomomi makro dengan baik. Kita lihat pada saat krisis moneter di Asia tahun  1997 dan juga subcrime  morgancy yang melanda Amerika dan dunia pada tahun 2008 tidak ada pengaruh banyak terhadap perekonomian Tiongkok
 
Juga sikap patriotisme sangat jarang pada era ini. Saya yakin diantara mereka juga ada yang bertengkar, tetapi begitu menghadapi musuh mereka bersatu padu. Sebagi contoh akhir-akhir ini kita ikuti pemberitaan mengenai perusahaan Barat yang mengkritik pelaksanaan HAM di Uigur dan memberhentikan pembelian kapas di Sinjiang.

Pembalasan yang dilakukan masyarakat Tiongkok memboikot pembelian semua produk ItsMN, Nike dan Blibli. Nike saja di boikot hanya beberapa bulan saja kehilangan pendapatan USD4,6 Miliar. 

Dari sisi ini kita bisa melihat bahwa Tiongkok memiliki pasar yang besar, Tiongkok dapat mendorong pasar dengan konsumsi sendiri tetapi dalam waktu bersamaan dapat menenggelamkan pasar lain yang  dinilai berbahaya bagj kepentingan nasional.
Mekaniame pemilih kepemimpinan di Tiongkok jarang terjadi didunia ini. Pemilihan kepemimpinan di Tiongkok akan menghabiskan waktu lebih dari  satu dekade hanya untuk memonitoring dan memantau perilaku dan tindaka tanduk calon pemimpin tersebut. 

Yang perlu dicatat tidak ada kelompok kepentingan yang dapat mepengaruhi proses mekanisme ini sehingga kepemimpinan yang dipilih itu memiliki kualitas dan integiritas yang tinggi. 

Mekanisme nasional pengambilan keputusan di Tiongkok jarang terjadi dinegara manapun. Pemerintah Tiongkok akan melakukan apapun yang mereka nilai sangat penting dan priotitas  yang hampir dinegara lain tidak mungkin terjadi karena Tiongkok dapat dilakukan tampa hambatan untuk menggunakan sumber daya keuangan, sumber daya manusia, dan juga motherriot milik negara Ingin memang sesuatu yang memang kita lihat dengan baik.

Generasi muda yang dijadikan tulang punggung negara khususnya dalam pembangunan industri antara lain pengembangan energi nuklir, pertanian, kedirgantaraan, elektronik, chips, komputer, kereta api cepat, dan sebagainya. Usia mereka rata-rata 39,4 tahun dan rata-rata mereka lulusan dari universitas terkemuka didunia.

Tiongkok memiliki industri yang paling lengkap didunia mulai dari jarum sampai membuat kapal induk, dari design produk sampai design jadi. Dalam hal ini Tiongkok tidak perlu kekuatan eksternal untuk menjual produk yang mereka inginkan. 

Pengambilan keputusan yang baik diturunkan dari generasi ke generasi dimana hal ini jarang terjadi di dunia.

Dibanyak negara gagasan selalu diawali dari gagasan presiden ataupun pimpinan yang tertinggi. Tetapi di Tiongkok nilai seperti melayani rakyat, reformasi, keterbukaan, struktur9isasi merupakan meaepakatan rakyat Tiongkok yang dilakukan secara konsisten selama bertahun-tahun. 

Kebijakan politik luar negeri Tiongkok berpijak 
pada co eksistensi damai. Ini dilakukan Tiongkok karena mereka yakin pendekatan ini mereka ingin membantu masyarakat  peradaban secara kesinambungan.

Ini 7 fakta yang saya dapat gali untuk melihat bagaimana Tiongkok menjadi kekuatan dunia,  juga memiliki peradaban modern sekarang. Mendorong abad 21 ini menjadi abad Asia Ini kesempatan bagi kita di Asia untuk membangun segera negaranya masing-masing. Perlu saya sampaikan, apa yang saya sampaikan 7 point tersebut juga di refleksikan  dalam buku Unboxing Tiongkok ini. 

Pelajaran penting dari Tiongkok adalah melakukan pembangunan selalu bertumpu pada keunggulan nilai-nilai lokal, ilmu pengetahuan, teknologi, serta kerja keras, disiplin dan cara berfikir masyarakat yang terbuka dalam menanggapi berbagai perubahan serta berfikir positif untuk menghadapi setiap tantangan dan hambatan.

Dari pengalaman saya berkeliling dunia selama 30 tahun terakhir ini, ketertinggalan satu negara di bidang ekonomi, sosial, pengurangan kemiskinan, pedidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi salah satu penyebabnya adalah cara berfikir masyarakat yang sempit dan negatif terhadap berbagai perubahan yang bergerak lebih cepat. 

Untuk itu buku Unbox Tiongkok mendorong kita semua dapat mengembagkan dan merencanakan cara berfikir positif dan terbuka agar dapat lebih mudah mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan dapat denhan segera memperbaiki tanpa memyalahkan pihak lain dan menoleh kebelakang karena yang akan menjadi tujuan kita adalah masa depan kita.

Menurut pendapat saya, keunggulan Tiongkok 
Dapat menjadikan cermin diri bagi kita semua 
termasuk bagi Indoneisa agar dapat melakukan benah diri, mengatasi berbagai tantangan dan hambatan secara  bersama-sama seluruh pemangku kepentingan, harus memperbaiki diri secara bersama-sama 

Dengan demikian Indonesia dapat melanjutkan pembangunan dan berkiprah sebagai kekuatan yang disegani baik dikawasan maupun dunia pada tahun 2045. 
Untuk mengembangkan cara pikir positif dan terbuka saya ingin menyampaikan bahwa kita tidak bisa merubah dunia  yang begitu luas ini selama hidup kita, namun yang harus dilakukan adalah memulai dari diri sendiri untuk berubah sehingga hidup kita dapat memberikan kontribusi positif bagi keluaraga, orang lain, mayarakat, juga negara.

Saya harapkan buku Unboxing Tiongkok dapat bermanfaat bagi seluruh kepentingan Indonesia terutama genersi muda Indonesia  muda yang menjadi tulang punggung dalam menggapai cita-cita Luhur Indonesia tahun 2045 yaitu negara industri dengan peradaban tinggi serta masyarakat yang adil makmur dan sejahtera.

Klik Video Prof. DR. Asep Saefudin, Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia dalam keterangan terbitnya buku Unboxing Tiongkok. https://youtu.be/Enxdou6EjmY

Klik Video Agung Rahardjo, Penulis Unboxing Tiongkok saat dijumpai Media JMI https://youtu.be/goRsDxi0D90

Gufron/Red/JMI
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Wujudkan Program Kartu Bagja Raharja, H Sutrisno Ajak Warga Panongan Coblos No 02 Karna - Koko

MAJALENGKA, JMI - Calon Bupati Majalengka H Karna Sobahi berjanji akan memberdayakan perempuan melalui Majelis Taklim, hal terse...