GROBOGAN JMI - Prosesi boyong grobog sehari sebelum HUT ke-295 Grobogan dilaksanakan sangat sederhana sederhana pada hari Rabu (3/3/2021)
Kemeriahan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-295 Kabupaten Grobogan sendiri tak seperti tahun-tahun sebelumnya yang mana Prosesi boyong grobog biasanya dilaksanakan sangat meriah, untuk Tahun kali ini dikarenakan masih dalam suasana pandemi makanya dilakukan secara sederhana ,hal ini agar tidak mengundang kerumunan.
Hal yang sama dilakukan Bupati Grobogan bersama rombongan beberapa minggu sebelumnya ketika adakan Ziarah ditempat leluhur seperti di Makam Kiageng Tarub,Kiageng Getas Pendowo,Kiageng Selo dan juga Pangeran Puger semua dilaksanakan secara sederhana.
Bahkan untuk tradisi boyong grobog yang menandai perpindahan ibukota dari Grobogan ke Purwodadi yang digelar tetap ada makna tersendiri.
Tak ada lagi masyarakat yang berjejer di tepi jalan menyaksikan prosesi boyong grobog dari Kelurahan Grobogan ke pendopo kabupaten. Iring-iringan kereta kuda yang dinaiki Bupati Grobogan juga tak lagi terlihat melintasi jalan raya. Rombongan prajurit pembawa grobog dan pusaka pun tak tampak apalagi putri cantik domasnya.
Kendati demikian, acara kirab boyong grobog tetap dimulai dari kantor Kelurahan/Kecamatan Grobogan, ke pendapo kabupaten yang ada di Purwodadi. Hanya saja, kirab kali ini tidak ada iring-iringan kereta kuda karena menggunakan prasarana mobil.
Ada empat mobil yang melaksanakan kirab. Mobil paling depan dinaiki Bupati Grobogan Sri Sumarni. Sedangkan mobil di belakangnya berisi grobog, keris, serta bendera dan benda-benda bersejarah serta pengiring.
Prosesi boyong grobog ini menggambarkan ketika terjadi perpindahan pusat pemerintahan Kabupaten Grobogan. Tepatnya, dari Kecamatan Grobogan pindah ke Kecamatan Purwodadi sampai sekarang.
Karena pandemi, menurut Bupati Grobogan Sri Sumarni, beragam acara yang biasanya mengawali kemeriahan HUT Kabupaten Grobogan harus ditiadakan. Hal ini untuk mengindari terjadinya kerumunan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.
"Namun tradisi boyong grobog tetap kita laksanakan. Karena ini menghormati para pendahulu sebagai pendiri Kabupaten Grobogan. Tentu dengan penerapan protokol kesehatan," kata Bupati Sri Sumarni.
Dalam pemotongan tumpeng Bupati Grobogan Sri Sumarni menyerahkan potongan tumpeng tersebut kepada Ketua DPRD Agus Siswanto.
Grobog dan benda pusaka lainnya pun hanya diiring dari depan pendapo Kabupaten Grobogan menuju ke dalam. Kemudian grobog diserahkan kepada Sekda Grobogan Moh Sumarsono untuk selanjutnya diletakkan selama satu malam. Nantinya setelah upacara HUT Grobogan
“Mari kita berdoa semoga Covid-19 segera berakhir. Momentum hari jadi ini juga bisa dijadikan sarana untuk berbenah. Khususnya, dalam memberikan pelayanan pada masyarakat,” ujar Sri Sumarni.
Heru Gunawan/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar