WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Seorang Pemuda Diduga Diculik, Dibunuh dan Dibuang di Desa Merek Tanah Karo

Pemakaman Alm.Hardika (kiri), foto Alm.Hardika (Kanan)

KARANG REJO, STABAT LANGKAT, JMI
-- Hardika Syahputra alias Gondrong pemuda yang diduga diculik oknum preman pada bulan Januari lalu berhasil ditemukan di daerah Merek, Tanah Karo, namun sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Menurut keterangan dari orang tua korban Jami'in (60 Th) kepada awak media mengatakan bahwa anaknya telah diculik oleh sekelompok orang yang diduga preman suruhan.

Kronologinya, Pada suatu malam datanglah beberapa orang yang belum diketahui identitasnya menggeruduk rumah korban dengan menggunakan alat besi dan klewang. Pada saat dirumah terdapat juga teman korban yang sering disapa Bandot. Kedua nya di paksa untuk ikut dengan mereka, Tetapi Bandot berhasil melarikan diri dengan menerima luka sabetan di kepala.

Setelah anaknya tau diculik, orang tua korban berusaha mencari tahu keberadaaan anaknya ke berbagai tempat namun hasinya nihil. Tidak ingin terjadi hal buruk kepada anaknya, maka orang tua korban membuat laporan Polisi ke Polsek Stabat.

Disaat menunggu kabar dan berita tentang nasib anaknya, Suatu hari ditemukan sesosok jasad berjenis kelamin pria yang mengambang di aliran Sungai Sei Wampu tepatnya di Desa Pantai Gemi Stabat Langkat namun dalam kondisi yang sulit dikenali.

Mengetahui hal itu, Jami'in langsung membawa jasad yang dikira anaknya tersebut ke rumah dan menguburkannya di pemakaman umum Desa Karang Rejo. Hal ini dilakukan karena ia meyakini bahwa jasad yang ditemukan tersebut adalah jasad anaknya yang hilang diculik beberapa waktu yang lalu. Jami'in pun pasrah dan berharap kepada pihak kepolisian untuk dapat mengungkap sebab sebab kematian anaknya.
Jami'in orang tua korban (Hardika Syahputra alias gondrong)

Berjalan waktu, pihak kepolisian menghubungi Jami'in orang tua korban (Hardika Syahputra alias gondrong) via telefon dan mengatakan bahwa para pelaku penculikan ada yang sudah tertangkap.

Dari hasil pengembangan dan penyelidikan diketahui bahwa jasad yang ditemukan beberapa hari yang lalu di Pantai Gemi itu bukan jasa anaknya, Karena dari hasil pengakuan para pelaku di hadapan polisi mengatakan bahwa jasad Hardika Syahputra mereka buang di daerah Merek, Tanah Karro yang berjarak ratusan kilometer dari TKP.

Dilokasi pembuangan, jasad Hardika berhasil dievakuasi dari jurang dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan guna proses otopsi.  
Setelah tahu jasad Hardika Syahputra berada di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Jami'in beserta petugas kepolisian bergegas kesana untuk menjemput jasad korban dan selanjutnya dibawa pulang tanpa ada proses persemayaman, langsung dikuburkan. 

Dalam keadaan mata sembab Jami'in berucap dan berharap kepada pihak kepolisian agar secepatnya mengungkap motif yang merenggut nyawa anaknya dan berucap agar para pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya.

EDYS P NAST/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

KPU Subang Menggelar Rapat Persiapan Debat Publik Kedua, Paslon Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Subang 2024

Subang, JMI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Subang menggelar Rapat Persiapan untuk Debat Publik kedua, pasangan calon (Paslon) Bupa...