WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Pemerhati Lingkungan dan LSM Soroti Pekerjaan Galian SPAM Jalur Binong-Pamanukan Senilai Rp 52 M yang Diduga Asal Asalan

Pemerhati Lingkungan Heri Kucir dan Bang Ben (kiri) dan Wawan Setiawan, Eyang Tugu (kanan)

SUBANG, JMI
-- Pekerjaan proyek galian pemasangan pipa air minum SPAM (Sistem Pengadaan Air Minum Masyarakat) senilai Rp 52 miliar yang dilaksanakan PT Putra Kencana di sepanjang jalur Binong-Pamanukan, terus mendapat sorotan dari masyarakat dan pemerhati lingkungan.

Setelah sering beberapa kali kendaraan terperosok di sepanjang lokasi pekerjaan galian pipa tersebut, Berdasarkan pantauan kami, sudah beberapa kali kendaraan, terutama mobil terperosok di beberapa titik bekas galian pipa SPAM itu, misalnya depan SMPN Binong pernah ada mobil yang terperosok, terus di lajur wilayah Desa Binong juga ada truk yang terperosok. Menurut kami, ini mengindikasikan pelaksanaan pekerjaan bermasalah," Ujar Pegiat Anti Korupsi Subang, Wawan Setiawan kepada wartawan, Jumat (20/02/2021).

Menurut aktivis yang akrab disapa Eyang Tugu ini, fungsi pengawasan dalam peltek (pelaksanaan teknis) pekerjaan, cenderung lemah, sehingga pekerjaan galian pipa SPAM ini dinilainya asal-asalan. Hal tersebut, diantaranya, dibuktikan dengan seringnya terjadi kasus kendaraan yang terperosok, terjebak di lokasi jalur galian pipa.

"Adanya beberapa kasus kendaraan yang terperosok di jalur galian pipa, menjadi bukti kuat jika peltek (pelaksanaan teknis) pekerjaan, diduga kurang baik. Pemadatan urugannya kurang bagus, kurang maksimal. Ini artinya apa, pengawasannya yang diduga lemah atau memang tidak ngerti teknis pekerjaan? Sehingga tampak asal-asalan. Ini dugaan kita pekerjaan tidak sesuai," tutur Eyang Tugu.

Menurut pria yang juga Ketua LSM JARRAK (Jaringan Aliansi Rakyat Anti Korupsi) ini, supaya pekerjaan galian pipa SPAM yang menghabiskan anggaran puluhan miliar ini hasilnya memadai dan tidak berpotensi rawan kendaraan terperosok, harusnya pemadatan urugan atau timbunan galian itu pakai pibro, dengan komposisi urugan dari beskos dan bawah pipa pakai hamparan pasir. Selain itu, sedimen tanah harusnya dibuang, jangan jadi komposisi urugan," tegas Wawan.

Di tempat terpisah pemerhati lingkungan Heri Heryana yang biasa di sapa Heri Kucir dan Marbeni yang biasa di sapa Bang Ben kepada JURNAL MEDIA Indonesia mengatakan bahwa, "Seringkali kejadian kendaraan khususnya roda empat yang terperosok di jalur galian pipa tersebut banyak yang terjebak di karenakan tidak adanya rambu-rambu penunjuk pekerjaan tersebut, hanya pada titik-titik tertentu saja, sehingga banyak terjadinya kendaraan amblas yang di akibatkan kurangnya pemadatan dan di duga asal-asalan dalam pelaksanaan pekerjaan penanaman pipa PDAM,"Jelasnya.

Hal itu di alami oleh Igut asal Pamanukan pemilik kendaraan Innova bernomor pol.T.1162.DC yang mobilnya terperosok ke dalam pekerjaan galian pipa PDAM sekitaran gudang Unilever Tambak Dahan tadi malam sekira jam 19.40.

Menurut Igut bahwa kendaraannya terperosok sudah lumayan lama, ini saya lagi nunggu derek bantuan, di karenakan tidak adanya garis tanda galian pekerjaan proyek tersebut, mobil saya jadi terperosok dan menghambat perjalanan saya. Berharap dengan kejadian tersebut jangan sampai menimpa kepada pengguna kendaraan lainnya agar tidak sampai terperosok kedalam galian pipa PDAM tersebut,"Ungkapnya.

AGUS HAMDAN/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Touring & Gathering Bangun Kebersamaan Dan Semangat Kerja

Banjar, JMI -  Menyambut awal tahun 2025, Kementerian Agama Kota Banjar menyelenggarakan Family Gathering dan Touring ke Baturr...