SUBANG, JMI -- Pembangunan gedung kesenian/kebudayaan yang dibangun di kawasan Ranggawulung Kabupaten Subang seluas 4 Hektar memakan biaya capai Rp 6 M menjadi sorotan publik.Bangunan tersebut di biayai dari alokasi anggaran APBD Provinsi.
Menurut berbagai pihak yang mengatakan bahwa diduga bangunan gedung kesenian/ kebudayaan tersebut ada kejanggalan dalam pelaksanaanya. Bisa dilihat dari bangunannya yang menggunakan bahan dari bambu.
Kepala bidang (Kabid) Kebudayaan Disdikbud Bpk Moch Kahdar saat di konfirmasi oleh JMI di ruang kerjanya mengatakan bahwa, "Gedung kesenian/kebudayaan yang di bangun di kawasan Rangga Wulung tersebut menurut kahadar bahwa dinas pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) hanya sebagai penerima manfaat saja, untuk kawasan pariwisata kebudayaan, kontensnya adalah budaya kabupaten Subang, jawa barat,yang programnya dari dinas propinsi Jawa barat, untuk lain-lainnya mengenai pembangunan gedung tersebut dari pagu anggaran sampai tehnis pelaksanaanya yang bisa menyampaikan adalah kewenangan dinas PUPR kabupaten Subang,"imbuhnya.
Lanjut Khadar, "Kalau pun sudah selesai gedung kesenian/ kebudayaan tersebut baru bisa di gunakan dan di manfaatkan oleh dinas Disdikbud berkoordinasi dengan dinas pariwisata atau dinas terkait untuk memanfaatkan gedung tersebut. Untuk Design nya konsep nya ada 3 ,arsitek senior yang ramah lingkungan.desain awal nya semacam etalase,knapa harus dari bahan bambu dilihat dari konsep nya , kabupaten Subang sendiri memiliki 3 jona di antaranya selatan, tengah, Utara,salah satu desainer nya aspek untuk Ramah lingkungan, bangunan tersebut dari desain awalnya semacam etalase tempat untuk menyimpan hasil karya seni dan budaya di antaranya ,boboko,ayakan dll yang bahannya terbuat dari bahan bambu.,"terang khadar
Moch.Khadar, Kabid kebudayaan Disdikbud (KIRI) dan Endang Rohendi, Kabid Cipta Karya Dinas PUPR (KANAN) |
Di tempat terpisah Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Subang Endang Rohendi di ruang kerjanya mengatakan, "Anggaran awal dalam RAB sekitar 33 milyar, baru habis 6 milyar yang telah di gunakan untuk pelaksanaan pembangunan gedung dan lainnya, pekerjaan sudah berjalan dan sudah ada perubahan (CCO
Dikatakan Endang,"Untuk anggaran tahun ini dalam perencanaan sudah mengajukan anggaran 3 Milyar untuk gedung tersebut karena sifatnya berkelanjutan, untuk pengganti tiangnya pakai besi di khawatir kan bahan dari bambu tidak tahan terhadap cuaca/alam kemungkinan di khawatikan akan roboh ,pada bulan Nopember 2020 sudah di rubah cco.
Menurut Endang,"Untuk lebih jelasnya yang mengetahui mengenai pembangunan gedung kebudayaan tersebut adalah PPK bapak Bambang Sujana , imbuhnya.
Lanjut endang,"Nilai 6 milyar bukan pembangunan gedung nya saja, semuanya termasuk pengupasan tebing, pembuatan jalan,TPT dan lainnya.
Di tegaskan Endang,"Kalo bahannya dari bambu saja untuk pembangunan gedung kesenian /budaya yang berada di kawasan Ranggwulung di khawatirkan tidak menjamin kekuatan untuk bangunan tersebut,"pungkasnya.
AGUS HAMDAN/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar