SUBANG, JMI -- Pembangunan gedung kantor Apdesi Subang yang berada di lingkungan kompleks Dinas Pemerintahan Desa (Pemdes) Kabupaten Subang yang dilaksanakan pada tahun 2020, hingga kini belum juga beres.
“Belum beres,” ujar Ketua DPC Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Subang, H Lili Rusnali, saat dikontak Jabarpress.com, Senin (22/2/2021).
Dia mengungkap, dana pembangunan kantor Apdesi ini berasal dari iuran para kades selaku anggota Apdesi. Besaran iurannya menurut informasi, Rp 2 juta per kades.
“Enggak ada dari APBD, itu iuran anggota, para kades, (besaran iurannya) variasi, malah ada yang enggak ngasih (iuran),” keluh H Lili.
Bendahara DPC Apdesi Subang, Saepudin, mengonfirmasi jika pembangunan kantor Apdesi didanai oleh uang patungan (iuran) dari para Kades. Di benarkan olehnya, "Nilainya Rp 2 juta per kades. Namun, dari nilai tersebut, yang dialokasikan untuk pembangunan sebesar Rp 1 juta. Nilai sebesar itupun, sambung dia, tidak seluruhnya full dibayarkan oleh para kades akibat terkendala pandemi covid-19.
“Banyak yang enggak full iurannya, ada yang baru Rp1 juta, ada yang Rp500 ribu, bahkan ada yang cuma Rp200 ribu, karena memang situasinya lagi pandemi,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Kosambi ini saat dihubungi wartawan.
Lanjut Saepudin
mengungkapkan, "Bahwa dari total 243 Kades se-Subang yang sudah menjalankan iuran pembangunan kantor Apdesi baru 60%-an atau sekitar 140-an kades. Dan dari 140-an kades tersebut, yang iurannya full Rp 2 juta cuma 40 persenan.
“Yang lainnya iurannya variatif. Malah ratusan lainnya sama sekali belum iuran,” keluhnya.
Dia juga menyebut, tidak ada bantuan dari APBD untuk pembangunan kantor itu.
“Dan memang enggak bisa dari APBD, karena organisasi Apdesi Subang ini strukturalnya dilantik oleh pengurus provinsi, bukan oleh Bupati,” paparnya.
Hingga kini, menurut dia, pembangunan kantor Apdesi sudah menelan anggaran sekitar Rp 200 jutaan kurang lebih, yang bersumber dari iuran patungan para kades. Untuk bisa menuntaskan pembangunan kantor hingga tuntas, butuh anggaran sekitar Rp 300 jutaan lagi.
“Perlu Rp 300 jutaan lagi sampai pembangunan beres, termasuk pembuatan taman, jalan, dan lainnya,” paparnya.
Untuk mensiasati kekuarangan dana pembangunan, pihak Apdesi saat ini tengah mengandalkan bantuan CSR dari Bank BJB.
“Semoga kita dapat bantuan dari CSR bjb, kita sedang mengusulkan, mudah-mudahan segera dikabulkan,” pungkas Saepudin.
AGUS HAMDAN/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar