Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Subang, Rona Mairansyah (Kiri) dan Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Dito Sudrajat (Kanan) |
SUBANG, JMI -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Subang soroti terkait kendaraan truk pengangkut sampah sebanyak 13 unit dari total 45 truk pengangkut sampah yang telah rusak menjadi rongsokan dan teronggok dipenuhi rerumputan di areal Dinas Lingkungan Hidup, Jumat (26/2/2021).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Rona Mairansyah di dampingi Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Dito Sudrajat mengatakan bahwa, "Sangat minimnya anggaran perawatan dan pemeliharaan kendaraan truk sampah tersebut menjadi kendala tersendiri bagi pengelolaan masalah sampah di Dinas Lingkungan Hidup,"Imbuhnya.
Lanjut Rona, "Untuk biaya perawatan kendaraan per tahunnya hanya di anggarkan Rp 75 juta. Memang minim sekali ya," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Subang Rona Mairansyah
Rona mengungkapkan dari total truk sampah sebanyak 45 unit, 13 unit diantaranya rusak dan praktis tidak dapat berfungsi kembali, sehingga direncanakan akan segera dilakukan penghapusan aset. Selanjutnya, 3 unit dalam kondisi "sekarat". Adapun yang masih bisa layak jalan sebanyak 29 truk.
Rona mengungkapkan puluhan truk sampah itu rata-rata sudah berusia tua keluaran tahun 2000-an, Bahkan ada yang keluaran pabrik 1997 dan paling banter, termuda, itu keluaran pabrik tahun 2013," ucapnya.
Karena itu, dengan dana perawatan kendaraan sebesar Rp 75 juta, tidak sebanding dengan jumlah dan tingginya mobilitas kendaraan dalam mengangkut sampah setiap harinya.
Bahkan, karena tahun 2021 ini ada pemangkasan anggaran APBD untuk dinasnya sebesar 23 persen atau Rp 1,7 miliar dari total anggaran dinas LH, dana perawatan kendaraan pengangkut sampah tersebut, kian 'kurus'. Bahkan tahun ini, anggaran untuk pengadaan ban kendaraan saja tidak ada," ucapnya.
Kedepannya tegas Rona berharap agar penanganan sampah ini bisa berlangsung optimal, sangat mendesak dibutuhkan pengadaan armada truk sampah yang baru yang dilengkapi unit loader dan beko sebagai penunjangnya, Idealnya agar penanganannya full.
"Kita berharap kedepan ada penggantian armada, pengadaan truk baru, sebanyak 60 unit, ini sudah ideal sesuai hitungan konsultan. Ditambah 3 unit loder dan beko. Dan kita berharap pembiayaan pengadaannya bersumber dari anggaran APBN pusat, mengingat keterbatasan kemampuan daerah," tegas Rona.
Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Subang, Dito Sudrajat, S.Hut., M.Si juga mengakui, dana perawatan dan pemeliharaan kendaraan angkut sampah sebesar Rp 75 juta per tahun, jauh dari memadai. Untuk perawatan 30 truk yang ada saja, ini idealnya Rp 5 juta per truk per tahun, atau total sekitar Rp 150 jutaan. Itu belum termasuk biaya untuk oli dan ban. Sebab, itu cuma untuk suku cadang kendaraan saja. Bahkan (dana) itu belum termasuk anggaran untuk perbaikan container (bak truk) sampah, karena itu anggarannya tersendiri, dan di tahun 2021 ini, anggaran untuk ban dan container sampah sama sekali nihil," tutur Dito.
Dito pun berharap kedepan ada penambahan truk sampah baru plus loder dan beko, untuk mengimbangi tingginya peningkatan volume sampah. Sebab, ungkap dia, karena minimnya armada truk, mobilitas pengangkutan sampah baru menjangkau 18 Kecamatan dari total 30 Kecamatan di Subang.
Dengan truk yang ada saat ini, kita hanya bisa mengangkut 170 ton sampah per hari dan hanya bisa menangani sampah di 18 Kecamatan. Sisanya, tidak terlayani. Paling-paling sampah dari lokasi pasar yang bisa diangkut, sedangkan sampah di permukiman warga, belum tercover.
Begitu pula dari total 60 TPS yang ada, beberapa belum optimal ditangani. Kedepan kita berharap jika penambahan armada dan fasilitas penunjangnya direalisasi, pelayanan penanganan sampah bisa lebih optimal," pungkas Dito.
AGUS HAMDAN/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar