SUBANG, JMI -- PT.Putra kencana selaku pelaksana Proyek pekerjaan pemasangan pipa air minum SPAM atau Sistem Pengadaan Air Minum Masyarakat PJT II yang pagu anggarannya sangat waw...senilai Rp 52 miliar yang terbentang di sepanjang jalur Binong menuju Pamanukan, membuat berang Muspika Kecamatan Binong.
Pasalnya, pekerjaan galian pipa tersebut dinilai tidak rapih, berantakan hingga membuat licin jalan raya pada saat musim hujan.
Camat Binong, Aep Saepudin, mengaku, sudah memerintahkan Satpol PP untuk mengklarifikasi ke pihak pelaksana proyek dan menegurnya karena pekerjaan galian pipa air minum tersebut tidak rapih, tanah galiannya berantakan sehingga membuat becek di musim hujan.
“Kita sudah perintahkan jajaran Satpol PP melalui pak MP untuk mengklarifikasi ke pihak pelaksana. Bahwa sosialisasi katanya sudah dilakukan ke setiap desa-desa yang dilalui jalur pipa. Sementara untuk di jalur jalan inspeksi, kami dengan Muspika sudah memberikan teguran dan saran agar tanah yang berantakan supaya dirapikan kembali dan bila terjadi hujan mohon kegiatan dihentikan dulu agar tanah tidak becek,” tegas Camat Aep saat dihubungi wartawan, Rabu (27/01/2021).
Pihaknya berharap, "Pelaksana proyek dapat memahami dan memperhatikan saran serta himbauan dari Muspika setempat.
Dari pantauan kami para awak media hari ini sudah ada progres, sedang di arug oleh Pasir Bescost supaya tidak terlalu becek dan berantakan, mudah-mudahan pihak pelaksana proyek galian pipa air minum SPAM mengerti dengan kondisi tersebut.
Sebelumnya diberitakan, proyek pekerjaan pemasangan pipa air minum (SPAM / Sistem Pengadaan Air Minum Masyarakat) yang dilaksanakan di sepanjang jalur Binong menuju Pamanukan, diprotes warga terdampak pekerjaan.
Warga terdampak proyek pipanisasi, Dodi dan Nana, warga Kecamatan Binong, memprotes pembongkaran akses jalan ke pekarangan rumahnya yang tanpa seizin pihaknya. Akibatnya, aktivitas kesehariannya terganggu.
“Saya kan sudah minta ke pekerja agar jangan dulu dibongkar jalan masuk ke rumah saya, tapi tetap saja malah digali. Saya jadi enggak bisa kemana-mana, enggak bisa jalan, usaha saya jadi terganggu, saya bener bener dirugikan, pendapatan saya jadi terganggu,” keluh Ojos, sapaan akrab Dodi, yang diamini oleh Nana, saat berdialog dengan perwakilan pelaksana proyek di Kantor PDAM Binong, Senin (25/01/2021).
Dialog sempat berlangsung tegang antara warga terdampak dengan perwakilan pelaksana proyek pipanisasi air minum dari PT Putra Kencana, Diki dan Adi.
Ojos bahkan menuding bahwa pelaksanaan proyek pipanisasi tersebut tidak ada sosialisasi ke masyarakat, terutama kepada warga terdampak pekerjaan yang rumahnya di pinggir jalan.
“Harusnya pihak perusahaan sosialisasi dulu ke warga terdampak bahwa akan ada pekerjaan galian pipa air minum, sehingga kami bisa tahu. Ini enggak ada sosialisasi ke kami,” ucapnya.
Saat dikonfirmasi, Pelaksana Teknis dari PT Putra Kencana yang merupakan KSO PT Shiddiq Sarana Mulya selaku pelaksana proyek pemasangan pipa air minum (SPAM), Diki, didampingi Pengawas Lapangan, Adi, mengungkapkan, pekerjaan galian pemasangan pipa air minum SPAM ini berlangsung sejak Jumat pekan lalu. Panjangnya sekitar 13,7 kilometer dari Binong sampai Desa Rancasari Kecamatan Pamanukan.
“Cuma untuk rincian proyek harus tanya langsung ke proyek manager, pak Setyo,” ujar Diki kepada para awak media di Kantor Direksi Kit di area Kantor PDAM Binong, Senin (25/01/2021).
Diki menuturkan, untuk kedalaman galian pipa bersifat kondisional dilapangan dan tidak bisa dipastikan, namun secara teoritik, kedalaman 110 cm. Begitu juga lebar galian bersifat kondisional menyesuaikan dengan pipa dan bahu jalan.
“Kedalaman (galian pipa) kondisional dilapangan, saya tidak bisa memastikan, tapi teoritiknya 110 cm, cuma apabila ada pipa eksisting ya harus diatas pipa, tapi kedalaman yang normal 110. Lebar (galian) juga kondisional, gimana pipa dan bahu jalan. Adapun komposisi urugan galian, beskos diatas, bawah dan samping pakai pasir,” paparnya.
Terkait adanya protes warga terdampak soal tidak ada sosialisasi ke masyarakat, Diki menegaskan, perusahaan memiliki humas yang bertugas melakukan sosialisasi pekerjaan. Humas ini, sambung dia, sudah bersepakat dengan desa-desa yang terlewati pekerjaan untuk sosialisasi proyek ke warga.
“Kita punya humas. Humas sudah sosialisasi, kita sudah punya ‘hitam diatas putih’ dengan desa, saya sendiri yang kasih surat pemberitahuan bahwa akan ada pekerjaan, nanti desa yang sosialisasinya ke masyarakat,” pungkas Diki.
Informasi yang dihimpun, proyek pekerjaan pemasangan pipa air minum SPAM atau Sistem Pengadaan Air Minum Masyarakat ini merupakan projek Perum Jasa Tirta (PJT) II dengan pagu anggaran mencapa Rp 52 miliar. Proyek pipanisasi air minum yang dikerjakan oleh kontraktor PT Putra Kencana ini berlangsung dari jalur Binong-Pamanukan sepanjang 13,7 KM.
AGUS HAMDAN/TEAM/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar