Mendapat Kabar Suami Meninggal di Keroyok, Susilawati Minta Keadilan Hukum

MESUJI, JMI -- Susilawati, istri (korban) bersama keluarga resmi melaporkan ke Kapolres Mesuji yang tidak terima suaminya dianiaya seperti hewan diperlakukan sangat keji dan tidak manusiawi dan meminta keadilan hukum setegak tegaknya.

Negara Indonesia ini adalah negara hukum, kalau bersalah ya diserahkan ke Penegak Hukum yang berwajib bukan atas dasar arogansi sesuka hatinya. Orang yang sudah tidak berdaya dianiaya sesuka hatinya, melebihi sadisnya PKI, apalagi menghilangkan nyawa seseorang sudah jelas ada proses hukumnya. 

Saat dikonfirmasi Susilawati menuturkan kepada awak JMI Pasca sebelum tragedi pengeroyokan bahwa, "Saya Selasa pagi 29 Desember 2020 pergi duluan untuk membantu penghasilan ekonomi suami untuk mengambil daun nipah untuk bahan buat atap, sepulang ngambil atap nipah mendapat kabar dari tetangga bahwa suami saya dikeroyok lalu meninggal dunia dan wajahnya yang sudah hancur," Ungkapnya dengan isak tangis.

Sambung Susilawati, "Saya mempunyai empat seorang anak, yang pertama kelas 2 SMP tapi sudah putus sekolah, anak kedua kelas 4 SD, anak ketiga masih bekisar -+ 3 tahun dan anak ke empat 1 tahun setengah yang masih membutuhkan kasih seorang bapak. Apalagi kemarin saat pemakaman saat bapaknya masuk keliang lahat hingga pulang, anak ke 3 dan 4 menyebut nama bapak.. bapak... bapak... (Isak tangis keluarga pun terjadi).

Dari kejadian ini saya sebagai istri korban dan keluarga tidak terima, apa lagi melihat video yang beredar di medsos, sungguh biadap oknum pelaku pengeroyokan yang keji dan tidak manusiawi. Saya istri korban dan keluarga meminta Kapolres Mesuji agar menindak tegas pelaku pengeroyokan Hanafi (Suami saya), saya yakin dan percaya kepada Polres dan jajaran pasti bisa menggukap kasus ini, berikan hukuman yang setimpal sesuai dengan perbuatannya.

Tim/JMI/RED

Share on Google Plus