WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Tokoh Papua Apresiasi TGPF yang Investigasi Kasus Tertembaknya Pendeta Yeremia Zanambani di Intan Jaya

Alm. Pendeta Yeremia semasa Hidup

JAKARTA, JMI
-- Tim Gabungan Pencari Fatka (TGPF) kasus Intan Jaya Papua sudah menyelesaikan investigasi lapangan kasus penembakan yang terjadi pada bulan September lalu. Dengan waktu relatif singkat yang diberikan kepada tim yakni hanya dua pekan, tim pimpinan Benny Mamoto ini telah menemui sedikitnya 42 saksi dan narasumber. Tim investigasi yang dibentuk pemerintah berdasarkan Kepmenko Polhukam nomor 83 tahun 2020 ini, dijadwalkan akan menyampaikan laporan akhir kepada pemerintah pada Rabu, 21/10 mendatang.

Anggota TGPF tidak hanya melibatkan unsur TNI, Polri dan BIN, tapi juga tokoh-tokoh Papua yang dikenal kredibel, serta sejumlah tokoh nasional dan tokoh kampus. Dengan berakhirnya tugas investigasi, para tokoh Papua itu mengapresiasi pemerintah khususnya presiden Jokowi, yang menangani kasus penembakan Intan Jaya dengan pendekatan kemanusiaan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, dalam hal ini Bapak Presiden Joko Widodo, yang memang beliau punya hati dan niat yang tulus, untuk memperbaiki situasi dan keadaan yang akhir akhir ini terus terjadi," ujar Victor Abraham Abaidata, anggota TGPF dari unsur tokoh pemuda Papua, Senin (19/10/2020).

Menurut Victor penyelesaian akan kasus penembakan di Papua dengan hati dan semangat persaudaraan yang kuat, seperti yang tergambar dalam Tim Gabungan Pencari Fakta. Menurutnya, penyelesaian seperti ini akan membuat persoalan di Papua akan bisa didekati dengan baik dan konstruktif, dimana rakyat Papua bisa hidup damai di bawah pengamanan TNI.

"Pendekatan pembangunan terhadap manusia itu jauh lebih penting. Sehingga apa yang dilakukan oleh TGPF adalah bagian dari pintu masuk untuk memulihkan keadaan papua, untuk memulihkan kembali kepercayaan orang papua terhadap negara, terhadap pemerintah. Karena satu hal tantangan terberat kita kedepan adalah bagaiaman menghadapi genreasi melenial, generasi abad ini yang jauh lebih kritis," tambah Victor.

Pendeta Henok Bagau, tokoh agama Intan Jaya yang dekat dengan pendeta Yeremia Zanambani, yang tertembak di Intan Jaya 19 September lalu, menilai upaya pengungkapan fakta seperti ini akan membuat warga Papua semakin percaya pada pemerintah pusat. Di dalam tim investigasi, pendeta Henok mengaku bekerjasama baik dengan unsur TNI, Polri, dan BIN, yang sedikitpun tidak membatasi dirinya untuk bersuara.

“Ini merupakan satu terobosan dalam sejarah masyarakat papua kami melihat bahwa tim yang dibentuk benar-benar independen, tidak berpihak pada siapapun dan sungguh-sungguh mengikuti hati nurani dan fakta yang ada," tegas Pendeta Hanok Bagau.

Tokoh Papua lainnya yang juga anggota tim adalah Taha Alhamid, sekjen Dewan Presidium Papua mengaku senang dengan cara kerja dan hasil-hasil yang dicapai oleh tim. Taha yang juga adalah tokoh Muslim Papua ini mengapresiasi unsur TNI di dalam tim, dimana tokoh-tokoh Papua bisa duduk berdampingan dan saling percaya dengan TNI dan Polri.

"Suatu perkembangan yang baik, TNI mau membuka diri dan saya kira ini membuat makin tumbuhnya rasa percaya, lalu akan ada perubahna persepsi di masyarakat tentang TNI. ini bisa menjadi dasar utama, bisa menjadi modal untuk memulai membangun Papua ke depan, papua yang damai untuk semua orang," papar Taha Alhamid.

Diplomat senior yang pernah menjadi duta besar Indonedia di PBB, Makarim Wibisono menikai arti strategis upaya pemerintah ini dari sisi Hak Azasi Manusia atau HAM. Menurutnya, cara penyelesaian seperti ini akan mampu memperbaiki nama Indonesia di bidang HAM, apalagi tokoh-tokoh yang terlibat di dalam tim dipercaya publik.

“Masyarakat merasa atau melihat bahwa pelanggaran HAM itu sebagai luka bangsa. Jadi adanya usaha dari pemerintah untuk membentuk TGPF ini, menunjukan itikad dari pemerintah untuk memperjelas masalahnya itu,” ujar Makarim Wibisono.

Makarim menambahkan, pemerintah membentuk TGPF merupakan pendekatan yang sangat positif, menunjukan kepada keluarga yang bersangkutan bahwa pemerintah berbuat sesuatu untuk menangani masalahnya, "Juga kepada masyarakat internasional bahwa pemerinta itu telah berlaku sesuai dengan ketentuan perundanga-undangan yang ada," tegas Makarim.

Sebagian anggota tim saat ini sudah kembali ke Papua seperti Rektor Universitas Cenderawasih Apollo Safanpo, sebagian lagimasih berada di Jakarta untuk mendampingi ketua tim menyerahkan hasil investigasi kepada pemerintah. Rabu besok, Benny Mamoto sebagai ketua tim dan para anggota TGPF akan diterima Menko Polhukam Mahfud MD, yang akan mengumumkan hasil investigasi tersebut. 

Faisal 6444/Red/JMI
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

SMK NEGERI 6 Kuningan Selalu Meningkatkan Mutu pendidikan secara Berkelanjutan dan inovatif

Kuningan, JMI - Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) akan selalu berkelanjutan untuk Meningkatkan mutu pendidikan yang memiliki per...