WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Jangan "Lebay Phobia" Rakyat Indonesia Yakin Satu Kata Tidak Ada yang Inginkan Lahirnya "NEO PKI"


JAKARTA, JMI
-- Jauh sebelumnya Muso Alimin dkk di bumi persada Nusantara ini sudah menorehkan sejarah kelam paham komunis/komunisme, dari pemberontakannya kisaran thn 1920 melawan pemerintahan Belanda dan 1948 memberontak hingga imbasnya pembunuhan berdarah bagi kaum ulama saat itu .

Menyusul regenerasi DN Aidit, Untung dkk juga melakukan aksi biadab dg G30S PKI 1965 hingga membunuh sejumlah jendral saat itu, dan sejak 1966 sudah final dan tuntas larangan bagi organisasi dan partai terlarang itu sebagaimana termaktup dalam ketentuan tap MPR RI . 

Disesalkan kini paham ideologi tersebut dihembus- hembuskan oleh sekelompok elite demi kepentingan politik di negeri ini, sungguh sesuatu yang naif, sementara makin banyk masyarakat yang cerdas tentang pengetahuan ajaran komunis yang notabenenya berasal dari ajaran Karl Marx, Lenin, stalin juga Mao ze dong RRC dua abad lalu. 

Sebagai catatan sejarah dari 30 negara pada abad lalu yang menganut paham komunis sekarang hanya tinggal 5 negara yakni RRC, Korea Utara, Vietnam, Cuba, dan Lao.

Artinya masyarakat dunia dari masa ke masa semakin sadar bahwa paham komunis tidak lagi cocok dalam hidup keseharian berbangsa dan bernegara.

Dengan pergerakannya juga yang dinamis tentang paham Komunis itu sehigga tidak lagi murni pemahaman Karl Marx kelahiran Yahudi German itu juga berkembang dari jaman Lennin dan Stalin di Uni Soviet/Rusia.

Ada terjadi penambahan dan pengurangan sistem, Seperti contoh saat Stalin berkuasa dengan negara komunisnya Rusia/uni soviet tidak melarang keras rakyat beragama. Namun sebagaimana saran Karl Marx bahwa, "Agama hanya jadi candu dunia saja" lebih kepada realitas hidup duniawi dan sebaliknya banyak juga terjadi perkembangan baru saat itu dengan adanya pembaruan sistem ekonomi, seperti koperasi yang digiatkan dan diprakarsai oleh kaum kapitalis untuk meredam aksi kaum buruh proletar minimal ada kesetaraan dan keseimbangan antara kaum buruh dengan pengusaha. 

Jadi disadari Komunisme itu ajaran yang kebetulan ajaran tersebut lebih banyak membawa mudhorat bahkan diselewengkan menjadi gerakan radikalis yang masif, cendrung Atheis/tidak beragama dan otoriter bagi siapa rezim berkuasa dinegeri komunis karena semua berpulang pada negara.

Sekelumit pergerakan Komunis di Indonesia juga saat pergerakannya di abad 19. Otomatis tumbuh subur, karena dimaklumin lebih banyak rakyat yang susah dan tertindas hingga PKI jadi pilihan perjuangannya, karena dianggap juga setia sekata membawa perjuangan nasib buruh dan petani kecil.

Dan inilah yang membuat ide dari Bung Karno saat itu berencana membentuk Indonesia menjadi negara Nasakom, Nasional agama dan komunis dijadikan satu dan menjadi ide gila seperti menyatukan harimau dengan kambing tak bakalan sejalan dan seirama hingga beliau akhirnya lengser dari tahta kepridenan RI saat itu.

Jaman sudah berubah dunia sudah pada masa era globalisasi, aturan dan Undang undang disetiap negara saat memasuki abad 21 ini sudah semakin menunjukan kesetaraan ekonomi sosial terhadap siapa saja rakyat dengan membuka kesempatan yang sama pada kelas kelompok bangsa mana saja dalam hal pemerataan hak.

Terlebih Indonesia kini rakyatnya semakin maju paling tidak pola pikirnya ke arah masa depan sudah semakin matang, yakin rakyat sudah sadar bahwa hanya masalah kesempatan saja beruntung atau tidak dalam mengarungi tingkatan ekonomi dengan hak yang sama tidak ada pengecualian kelas/level lagi.

Mari kembali kita perkokoh Pancasila dengan UUD 45 sebagai manifesto hasil perjuangan bangsa Indonesia agar bumi persada Nusantara kita semakin makmur kemasa depan, janganlah kita melihat mundur kebelakang hanya jadikan pengalaman tapi yakin maju kedepan sukses dan jaya Indonesiaku.Aamin 

Boy Tanaya/jmi/red
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Pelantikan Pengurus Anak Cabang Jam’iyyatul Qurro Wal Huffadz NU Kab.Tangerang Telah Sukses Dilakukan Secara Simbolis

KAB.TANGERANG, JMI - Secara simbolis dan Sukses, Telah di gelar Pelantikan Pengurus Anak Cabang (PAC) Jam'iyyatul Qurro Wal Huffadz Nah...