WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

HUT RI KE 75 2020: Yuk Belajar Politik Santun dengan Jokowi, Justru Anugrahkan Bintang Tanda Jasa pada Musuh Bebuyutan Politiknya

EDITORIAL Oleh : BOY T P

JAKARTA, JMI -- Aneh tapi nyata dan hal ini bahkan belum pernah terjadi di dunia, khususnya di Bumi Persada Nusantara. Presiden RI ke 7 Joko Widodo berencana pasti akan menyematkan Tanda Jasa Bintang Mahaputera NARARYA kepada kedua tokoh politik Fachri Hamzah & Fadly Zon.

Mereka berdua yang notabenenya sepanjang sejarah kepresidenan Jokowi hingga jalan ke periode kedua ini adalah musuh bebuyutan sang presiden bahkan sampai hari ini pun bahkan kedua tokoh politik ini senada merespons rencana penyerahan tanda jasa ini adalah sebagai "UJIAN" tanpa menjelaskan secara detail maksud ujian itu.

Rencana penyerahan tanda jasa tersebut akan dilaksanakan saat hari peringatan HUT Proklamasi RI ke 75 nanti. Ada sesuatu yang berbeda dirasakakan. Beda dengan tahun-tahun sebelumnya, diiringi seremoni penyematan atau pemberian tanda jasa bintang terhadap individu peeseorangan ataupun instansional yang dianggap berjasa kepada bangsa dan negara.

Yaa sebab ada yang aneh dan janggal, Presiden nanti juga akan memberikan bintang tanda jasa kepada Fahcry Hamzah dan Fadly Zon, padahal kita semua sudah tidak asing lagi pada kisah kedua manusia itu yang selalu mengkritik dan berbeda pendapat dengan kabinet pemerintahan Jokowi.

Berbagai lapisan masyarakat banyak yang bertanya, ada apa dengan Bapak Presiden. Kenapa Presiden Jokowi aneh memberikan tanda jasa itu justru kepada orang-orang yang selama ini merongrong ? Fachry Hamzah dan Fadly Zon bahkan menghujat semua kebijakan pemerintah ? Tentunya Bapak Presiden punya alasan dasar dan argumentasinyalah, diluar apakah ini termasuk dalam strategi politiknya.

Tetapi yang jelas langkah presiden ini patut ditiru sebagai suatu gerakan "POLITIK SANTUN" , terutama demi terwujud semakin stabilitasnya negara mengarah pada kebaikan atau boleh dianggap sebagai langkah "REKONSILIASI" politik demi mencairnya ketegangan-ketegangan politik negeri .

Sebelumnya kita juga sudah disuguhkan suatu fenomena politik track baru dimana Jokowi merangkul satu-satunya rival saat pilpres 2014 bahkan 2019. Prabowo Subianto yang bisa masuk terbalik masuk dalam gerbong politiknya di priode kedua presiden Jokowi. Jadi inilah politik santun yang patut kita belajar dari Jokowi.

UU No.20 tahun 2009 tentang pemberian tanda jasa kepada perseorangan maupun institusi lembaga sudah diatur dan momentumnya setiap acara HUT Proklamasi kemerdekaan RI, pertanyaan nya, kenapa Fachri Hamzah dan Fadly Zon dapat menerima anugerah itu ?

Di dalam undang undang itu tidak disalahkan kok, karena siapapun perseorangan yang sudah berjasa kepad bangsa dan negara ini berhak mendapatkan perlakuan penyematan dan penerimaan penghargaan dari negara itu, sebagaimana sejarah singkat mereka pernah menduduki jabatan publik yaitu pernah menjabat ketua dan wakil ketua DPR RI, jadi tidak ada yang berlebihan jika Jokowi beralasan memberikan Tanda Jasa Bintang Mahaputera NaRarya itu.

Persoalan "Nyinyir" Bung Fachri dan Fadly selama pemerintahan Jokowi hingga perjalan paruh kedua ini anggap sesuatu hal yang biasa. Karena Jokowi mungkin sangat sadar kurang baiklah jika pemerintahan berjalan semuanya "Yes Man" akan terkesan tidak baik , alat kontrol akan tidak berfungsi.

Maka dibutuhkanlah tetap adanya oposisi namun pada tahapan oposisi yang konstruktif bukan yang membabi buta hingga anarkis, selain itu keberadaan oposisi dengan muatan seperti orang-orang Fadly dan Fachry tetap diharapkan agar rejim tetap waspada dan menjaga kerjanya denga baik.

Maka dari itulah kemungkinan besar argumentasi teknis kenapa Jokowi memberikan tanda jasa bergengsi negeri ini kepad Fadly dan Fachry, jadi jangan melihat dari nyinyirnya kedua tokoh itu, tapi dibalik semua itu adalah desakan dan gerakan konstruktif yang membangun.

Oke selamat buat Fachry Hamzah & Fadly Zon yang akan menerima binta tanda jasa kehormatan Nararya 17 Agustus 2020 nanti, dan sukses selalu sehat walafiaat buat presiden RI Joko Widodo, Merdeka tetap Merdeka.

Boy.TP/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

MOU dengan perusahaan Dubai, PERUMDA Tirta Rangga Subang Suplai Air ke pelabuhan Patimban

SUBANG, JMI– Badan usaha milik Daerah (BUMD ) Perumda Tirta Rangga Subang  (TRS) melaksanakan MoU sengan perusahaan Dubai, Uni ...