WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Dinilai Cacat Hukum & Dapat Mengganggu Juara Jabar Lahir Batin di PON Papua, PAW Pengurus KONI Jabar di Pertanyakan

SUBANG, JMI
-- Proses Pergantian Antar Waktu (PAW) sejumlah pengurus KONI Jawa Barat, dipertanyakan oleh sejumlah Anggota KONI Jabar, yang dinilai cacat hukum.

Menurut Ketua Umum (Ketum) Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Jawa Barat Muhammad Saepul ST. MT, PAW tersebut tanpa ada dasar hukum yang jelas. 

"KONI ini bukan sebuah organisasi ecek-ecek, tetapi KONI ini merupakan organisasi di bawah naungan pemerintah, secara aturan hukum sangat jelas keberadaannya. Tetapi apa yang sudah dilakukan KONI Jawa Barat Saat ini, jelas sudah melanggar ketentuan hukum dan etik organisasi. Maka dari itu saya dan rekan-rekan pengurus lainnya, mempertanyakan legalitas dari proses PAW tersebut," ujar Muhammad Saepul saat dihubungi via telepon, Kamis (25/6/2020). 

Secara normatif kata Saepul, proses PAW itu dasarnya jelas diatur dalam AD/ART KONI, misalnya pengurus atau anggota yang melanggar etik seperti rendahnya ketidak hadiran, atau indisipliner dan lain sebagainya, PAW tersebut pasti diterima oleh teman-teman pengurus yang terkena PAW. Tetapi jika indikatornya perampingan, tetapi logikanya, PAW tersebut diisi oleh orang baru, yang kopetensinya patut dipertanyakan.

"Proses PAW itu ujug-ujug saja, tanpa menjalankan mekanisme yang diatur dalam AD/ART KONI yang berlaku. Yang membuat saya dan teman-teman yang lainnya kaget, kok penggantinya diisi oleh orang-orang baru yang kopetensinya patut kita pertanyakan. Apakah bakal mampu membawa Jabar Juara Lahir Batin di PON Papua nanti. Apabila PAW itu tujuannya perampingan, tetapi kenapa diisi oleh orang yang tidak memiliki kopetensi," tegasnya.

Saepul menegaskan, kendati dirinya sudah didepak dari kepengurusan KONI Jawa Barat saat ini, sebagai Ketum Pengprov FAJI Jawa Barat, akan terus konsen, dan berjuang untuk mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin.

"Sebagai orang Jawa Barat, tentunya memiliki kewajiban untuk mewujudkan Jabar juara lahir batin, dengan mempersatukan jiwa dan raga, berjuang demi kehormatan Jabar juara lahir batin," pungkasnya.

Sementara itu Ketua Umum (Ketum) Pengurus Provinsi (Pengprov) Muaythai Indonesia Jawa Barat Rahyang Mandalajati Evi Silviadi menyampaikan pendapatnya tentang kondisi KONI Jawa Barat saat ini.

Evi menilai, Pengurus KONI Jawa Barat, terkesan tidak konsent terhadap target Jabar juara lahir batin di Papua. Padahal seluruh pengurus dan anggota dituntut untuk bahu membahu, dan bersatu, untuk menyelamatkan kehormatan bumi Sunda ini, untuk meraih Jabar juara lahir batin, yang sudah menjadi komitmen seluruh lapisan masyarakat Sunda.

"Kok KONI Jabar ada kesan di masyarakat Sunda hobynya komplik, padahal anggaran masyarakat Jawa Barat yang digunakan KONI, untuk meraih Jabar juara lahir batin di PON Papua itu tidak sedikit. Jika komplik terus, apa yang harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat Sunda nanti, jika target Jabar juara lahir batin tidak tercapai," kata Evi.

Untuk menyelamatkan kehormatan Jabar juara lahir batin di PON Papua nanti sambung Evi, banyak Pengurus Cabor bersatu membangun sebuah Forum Penyelamat Jabar Juara Lahir Batin. 

"Forum ini sebagai perwujudan, atau representasi rasa tanggunggungjawab penggiat cabang olahraga prestasi, untuk menyelamatkan kehormatan Jabar juara lahir batin di PON Papua. Dan forum ini masih menunggu jadwal pertemuan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil," tandasnya.

AGUS HAMDAN/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Resmi !!KPU Subang Tetapkan nomor urut masing-masing pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Subang pada pilkada 2024, inilah No urutannya

Subang, JMI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Subang melaksanakan pengundian nomor urut bagi ketiga pasangan calon Bupati ...