PANTURA-SUBANG, JMI - Di tengah Bencana Covid-19 yang melanda Dunia, umumnya Indonesia khususnya kabupaten Subang, Lebih dari 100 orang Warga Desa Anggasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang menggeruduk Kantor Desa Anggasari untuk ujuk rasa kepada kepala desa Anggasari, Kamis (30/4/2020).
Unjuk rasa yang mereka lakukan itu, lantaran sudah tidak takut lagi akan wabah penularan Virus Corona terutama sudah tidak tahan oleh kelakuan Kepala desanya itu.
Sukendi, Kades Anggasari diduga selalu berbohong dalam mengelola keuangan desa, bahkan perubahan titik program pemerintah diduga tidak pernah dilakukan musyawarah dulu dengan BPD.
Di ungkapkan Uki, warga Desa Anggasari bersama masa lainnya saat melakukan aksi unjuk rasa tersebut mengatakan, Dugaan Kades Anggasari dimasa menjabat terkesan secara sewenang-wenang dan tidak patuh pada aturan.
“Kebijakan Sukendi itu semua asal benar menurut hatinya, semua proyek yang mengandung uang diduga selalu dikuasai oleh orang-orangnya, seperti Casman, Misna, Narya, Surtalim dan Dulkarim,” ungkap Uki.
Dikatakan Uki, “Itu Misna awalnya menjelek-jelekan kades, tapi setelah dilibatkan ke groupnya, sekarang jadi pendukungnya,” ujarnya.
Lanjutnya, "Banyak anggaran dana desa yang diduga tidak direalisasikan, seperti Normalisasi Kali Atem, Sarana Air Bersih (SAB) yang seharusnya 4 titik hanya di realisasikan 2 titik.
Tak hanya itu, Bantuan bencana banjir sebanyak 8 karung beras juga diduga telah dijual oleh Kades Sukendi, Bantuan dari dinas pertanian satu mobil engkel diduga raib dijual oleh Kades Sukendi dan banyak lagi dugaan-dugaan penyelewengan anggaran di Desa Anggasari yang masih dalam penelusuran.
Akibat kelakuan kades tersebut, kini 17 orang RT dan 3 orang kadus mengundurkan diri dari jabatannya, semua kader pos yandu juga mengundurkan diri.
Selain itu, mereka juga menuntut agar merevisi Kepengurusan BPD dan LPM, serta mohon secara legowo Kades Sukendi turun dari jabatannya, karena rakyat Anggasari 100 persen sudah tidak percaya lagi.
Betapa tidak, selain banyak masalah tersebut yang terjadi di Desa Anggasari. Pasalnya, Kades Sukendi juga diduga selewengkan duit anak yatim senilai Rp10 juta, titipan dari Bupati Subang, H Ruhimat. Faktanya, dibagikan oleh Sukendi hanya Rp 2,5 Juta," Pungkasnya
Narasumber.Atang s,perak
AGUS HAMDAN/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar