SUBANG, JMI -- Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Muaythai Jawa Barat Raja Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan Rahyang Mandalajati Evi Silviadi SB mengingatkan Ketua Umum KONI Jabar Ahmad Saepudin, untuk membubarkan Satlak PON XX 2020 Papua.
Karena menurut Evi, keberadaan Satlak tersebut, bukannya membantu kelancaran bagi para cabor dalam menjalan pembinaan para atlit, terutama pelaksaan Pelatda untuk menghadapi PON Papua.
Malah justru kata Evi, mempersulit dan membebani anggaran KONI Jabar, yang seharusnya dialokasi untuk pembinaan atlit, menuju Jabar Juara. Ini malah dipakai untuk biaya operasional dan honor satlak yang tidak sedikit.
"Coba lihat saja sekarang sudah masuk tanggal 9 Mei 2020, atlit muaythai belum di beri makan, sementara Satlak sudah mendapatkan double honor dari KONI. Ketua KONI tidak perlu pusing-pusing menggaji Satlak, untuk Jabar Juara, lebih baik berikan saja tanggungjawab kepada Cabor, karena yang tahu persis prestasi atlit itu Cabor bukan satlak. Tugas satlak itu sudah ada binpres, yang honornya sudah jelas," ujar Evi kepada wartawan di Subang, Sabtu (9/5/2020).
Keberadaan Satlak ini dinilai Evi, ada dugaan penyalahguaan anggaran oleh KONI Jabar, dan adanya indikasi double anggaran yang dikeluarkan KONI untuk Satlak.
Selain itu Evi juga menyoroti kerjasama dengan Korea untuk dikaji ulang. Ketika ditanya tentang ada apa dengan kerjasama Korea, Evi menjawab, persoalan itu nanti akan dibahasnya dengan Gubernur Jabar.
"Sebenarnya Gubernur Jabar itu telah menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk mendukung Jabar Juara di PON Papua. Binprea saja diberikan anggaran sebesar Rp 271 milyar, tetapi anggaran sebegitu besar dari Gubernur Jabar untuk cabor, malah terkesan adanya penyekatan anggaran oleh Satlak, bahkan satlak terkesan menutup-nutupi jumlah anggaran yang diberikan gubernur untuk para cabor," tegasnya.
Lebih lanjut Evi menyebutkan, Cabor Muaythai secara resmi segera melayangkan surat ke KONI Jabar, yang akan ditembuskan kepada institusi terkait.
"Insyaa Alloh dalam waktu dekat ini, surat itu akan kami layangkan ke KONI dan tembusannya ke institusi terkait," pungkas Evi.
AGUS HAMDAN/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar