SUBANG, JMI -- Akibat isu tsunami yang berkembang di medsos, membuat masyarakat sekitar Desa Mayangan, Desa Legon Wetan, Desa Legon Kulon, Desa Bobos, Desa Pangarengan dan Desa Tegal Lurung Kecamatan Legon Kulon tadi malam panik, sehingga berhamburan meninggalkan rumahnya untuk menyelamatkan diri sejauh mungkin menuju Kota Pamanukan.
Nampak antrian motor pengungsi di bawah kolong fly over Pamanukan.
Tidak ada tsunami di pantai utara Kabupaten Subang Jawa Barat, tepatnya di Desa Mayangan, dan Desa Legon Wetan Kecamatan Legonkulon. Pasalnya Rabu malam sekira jam 7:30, Rabu (20/5/202) banyak video beredar di medsos mengenai isu tsunami.
Akibat dari isu tsunami yang sudah beredar di medsos, membuat Warga Mayangan dan sekitarnya berhamburan untuk mengungsi karena takut tsunami.
Klarifikasi itu disampaikan oleh Hidayat, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Subang di pantai pondok bali Mayangan, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang Jawa Barat didampingi muspika Kecamatan Legonkulon.
H.Hidayat menyampaikan perkembangan yang menjadi isu di media sosial soal tsunami, bahwa hal tersebut tidak benar adanya. Hal itu disampaikan untuk meyakinkan kepada masyarakat Mayangan termasuk masyarakat pantura Subang. Bahwa kejadian tadi malam di wilayah Desa Mayangan dan Desa Legon Wetan Kecamatan Legon Kulon adalah kejadian ( Rob) air laut pasang sehingga naik ke permukaan. Kejadian sekira pukul 19:00 wib dan mulai surut sekira pukul 20:00 wib.
“Terkait dengan adanya luapan abrasi di sekitar Desa Mayangan bukannya tsunami tapi air laut Rob naik ke permukaan, dan Alhamdulillah bahwa sekarang keadaannya sudah surut,” jelasnya.
Meski demikian, dia meminta kepada warga yang sudah mengungsi 4 sampai 5 kilometer dari pantai Mayangan untuk tetap berada di pengungsiannya. Karena dia mengaku tidak mengetahui bagaimana gejala alam ke depan.
“Warga agar tetap mengungsi untuk mengantisipasi. Karena itu kita juga belum bisa memprediksi, fenomena alam seperti apa yang baru terjadi,” ujarnya.
Lanjutnya, Tak lupa dia menyampaikan, saat warga mengungsi, rumah-rumah warga diminta untuk dijaga oleh pihak keamanan. Agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan saat rumah ditinggal pemiliknya.
“Kami minta pemdes sekitar wilayah kecamatan legon kulon agar menjaga keamanan rumah warga,” tambahnya.
Sementara PJS Kepala Desa Mayangan Wiharta menyampaikan, rob datang secara tiba-tiba sekitar 30 sentimeter di atas jalan, sehingga warga panik dan berlarian untuk menjauh dari pantai.
AGUS HAMDAN/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar