WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Pemerintah Tidak Berani Lockdown Diduga Tidak Mampu Tanggung Biaya, Masih Banyak Rakyat Susah

Editorial Kamis (BOY TANAYA PARAMARTA)
- Indonesia Hingga hari ini 790 terpapar , 31 sembuh 58 Meninggal
- Untuk Dunia hingga hari ini terpapar 411060, sembuh 114218 dan meninggal dunia sudah 21283 orang
- Namun sikap aparat sama dengan tindakan Lockdown.
BOY TANAYA PARAMARTA
JAKARTA, JMI -- Tokyo, Perancis, Italia, Los Angeles dan beberapa kota besar lainnya di dunia sudah mengambil langkah LockDown guna mengatasi Virus corona/Covid.19, maka warganya otomatis pasif kegiatan di rumah saja dan pemerintah menjamin biaya hidup selama masa lockdown. 

Berbeda dengan Indonesia, dimana sebenarnya pemerintah menginginkan opsi Lockdown namun diduga kerana akan berimbas status craudit dan chaos dapat menimbulkan gejolak sosial yang nanti mengarah ke kerusuhan, dengan sebagian rakyat kita yang masih hidup minim, tentunya akan menjerit kelaparan selama dua minggu. Bisa dibayangkan jika sebulan lockdown di rumah saja, tidak akan semakin parahkah situasi ? Maka atas dasar itulah pemerintah tidak berani mengambil langkah Lockdown, mengingat biaya memperoteksi rakyat selama tidak bekerja dibutuhkan berapa triliun rupiah selama dua minggu apalagi jika sampai berbulan bulan diperpanjang akibat Covid 19 yang belum reda juga, malah penularan penjangkitannya semakin hari semakin pesat .

Namun dalam prakteknya aparat Polisi dan TNI serta tim gabungan menyikapi rakyat seperti praktek Lockdown dengan membubarkan setiap ada kumpulan orang, membubarkan acara-acara yang bersifat banyak orang, pokoknya yang bersifat kerumunan massa. Mereka ambil tindakan tegas, Jujur secara hukum sudah melanggar hak azazi manusia, karena tidak ada payung hukumnya, kecuali seperti pemberlakuan Undang undang Darurat situasi .

Miris dan tragis Indonesia benar-benar sudah masuk zona merah Covid-19, khususnya Ibukota Jakarta paling dominan perkembangan Virus Korona ini, kita hanya bisa berdoa dan meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan, setiap hari mencuci tangan, basuh diri guna mempersempit pergerakan Virus Korona ini.

Terlepas dari musibah pandemi Covid-19 adalah virus yang ganas dan cepat penularannya, bayangkan dahsyatnya diawali sejak Desember 2019 hingga Maret ini sudah tiga bulan di dunia 21283 orang tewas akibat Virus memaikan ini, yang terpapar 411060, dan yang sembuh baru 114218 orang. Di Indonesia juga semakin miris terhitung Februari Covid ini merambah sudah 790 orang terpapar, yang sembuh 31 dan meninggal dunia sudah 58 orang, suatu perkembangan yang buruk dalam waktu cepat.
Walaupun antisipasinya juga tidak terlalu sulit, namun obat penangkalnya belum ditemukan oleh manusia, kembali kita pada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT penggenggam segalanya, agar kita manusia selalu ingat akan kebesarannya. Sadar diri semakin lama manusia semakin tak luput dari keangkuhan dan kesombongan. Maka niscaya hany a musibah dan cobaan virus corona yang berukuran super mini nyaris tak terlihat hanya 150 Nanometer dapat mengguncangkan dunia bahkan Indonesia terlebih Ibukota Jakarta, agar kita jangan sombong bahkan alfa hingga kaidah fan akidah agama tata krama selama ini banyak dilanggar secara norma agama. Maka nyaris acara sentuhan cipika-cipiki alias cium pipi kanan kiri disetiap jamuan pertemuan bahkan jabat tangan saja sekarang dihindarkan akibat kondisi Covid-19 ini.

Jadi kesimpulannya manusia jika sudah ditempatkan pada kondisi dan situasi buruklah, maka baru patuh akan aturan norma norma yang berkaitan denga tata krama sopan santun akidah dan kaidah religius yang ada. Padahal sesungguhnya tetap lah kita tak jauh selalu hidup denga pola yang baik dan tetap mendekatkan diri pada Tuhan yang maha esa maha segalanya .

Terakhir salam kini tinggal kita berpasrah diri serah diri pada Tuhan yang maha kuasa yang juga maha penggenggam dan penentu segalanya, berdoa semoga Covid-19 bukan akhir dari segalanya. Semoga virus pandemi yang akan berakhir bagai badai pasti berlalu. Allah SWT sebagai cepat atau lambat jawaban Covid-19 musnah dari kehidupan di dunia ini Amin

Boy Tanaya Paramarta/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Peringatan Hari Santri 2024, Tingkat Kabupaten Subang Bertempat di Alun-alun Subang

Subang, JMI  - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Subang, H. Asep Nuroni, S.Sos., M.Si., didampingi oleh Ketua Dharma Wanita Pe...