 |
| Mesjid Seputar Kampus Rakha yang tergenang banjir th 2020 ini sekitar bulan Februari akhir (kiri) dan Foto jalan utama HSU tergenang banjir (kanan) |
AMUNTAI, JMI -- Banjir tahunan di Kampus Rakha HSU Amuntai hingga tahun 2020 belum teratasi Pemda setempat, bak Banjir di DKI Jakarta yang belum tuntas juga, bukan semata mata bencana alam tetapi buah tangan manusia yang lalai dalam mengelola SDA sesuai perundangan yang berlaku.
Regulasi SDA sesungguhnya cukup baik, sayangnya manusia sebagai subyek pembangunan tidak terikat dengan idiologis sila pertama Pancasila yakni ke Tuhanan Yang Maha Esa, yang semenjak GBHN dulu pernah ada dasar pembangunan negara kita adalah pembangunan bangsa Indonesia seutuhnya, bukan semata mata pembangunan fisik semata
Sumber Daya Alam adalah habitat dimana manusia tinggal dibumi sebagai Khalifah, wakil Rob sekalian alam untuk memakmurkan bumi, merajut tali kasih sesama makhluk Tuhan, sayang ikatan idiologis ini makin rapuh dan tenggelam oleh idiologi sekuler, dimana alam dikuras habis untuk keserakahan faham kapitalis, kelompok pemodal besar, lupa bahwa Indonesia harusnya menganut faham ekonomi kekeluargaan, ekonomi bersama sesuai prestasi kerja setiap warga Negara.
Kekhwatiran banjir tahunan ini akan makin parah seiring sumber daya alam seputar Sungai yang melintasi HSU tiap tahun harus menampung jutaan kubik air limpahan dari alam yang rusak akibat ekploitasi yang keluar jalur perundangan, misal reklamasi paska tambang yang abaikan pemulihan bekas galian Emas Hitam si raja dollar.
Sebut saja ms Ben, salah seorang pengurus BEM Rakha yang berhasil ditemui awak media JMI, ms Ben bilang, "Kelompok BEM Rakha sudah kordinasi dengan Pemda HSU dan sekitarnya, sayang belum menghasilkan upaya nyata yang bisa menutup akses air melimpah ke wilayah HSU," ungkapnya singkat, dan dirinya akan usaha terus agar banjir tahunan ini tidak menjadi jadwal rutin yang makin tahun volumenya diduga meningkat.
To2 SSH/JMI/Red
0 komentar :
Posting Komentar