WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Dialog Kebangsaan ke-3 Tahun 2020, Landas Indonesia-ku Kaspudin Nor : Hukum Jangan Diibaratkan Seperti Petugas Pemadam Kebakaran, Ada Api Kita Padamkan

JAKARTA, JMI -- Landas Indonesia-ku telah sukses melaksanakan acara Dialog Kebangsaan ke- 3 tahun 2020, yang memang kerap diadakan setiap tahun. Acara dihadiri oleh banyak peserta baik dari undangan maupun dari kalangan umum yang mendaftar. Bertempat di Restoran Jagarawa di kawasan Cipondoh Tangerang, Sabtu (8/2/2020).

Ketua Umum Landas Indonesia-ku yang juga praktisi hukum senior anggota Pengawas Pusat Peradi dan akademisi Kaspudin Nor mengatakan dalam penyelenggaraan acara Dialog Kebangsaan tahun 2020 ini, Landas Indonesia-ku dengan mengambil tema : Dengan silaturahmi kita tingkatkan kebersamaan dalam kualitas diri sebagai sumbangsih membangun Negeri.

Kompleksitas yang ada dalam dunia maya atau internet yang viral, baik dari segi hukum, sosial budaya, ekonomi dan juga infrastruktur yang mumpuni, diupayakan untuk dapat di stabilisasi dan di tangani hingga benar-benar dapat berjalan dengan baik sesuai harapan masyarakat Indonesia secara menyeluruh. Maka dari itu, perlu adanya kerjasama kepada seluruh multi stakeholder juga kepada masyarakat Indonesia untuk bersama-sama berkolaborasi dan saling bahu-membahu menciptakan stabiliasi tersebut demi terciptanya negara yang dapat dipercaya baik dalam kebebasan, keamanan dan juga terciptanya kedaulatan di negara sendiri.

Acara ini dihadiri oleh dari bermacam kalangan Akademisi, Organisasi Masyarakat Sipil, Kalangan Bisnis dan juga masyarakat Teknologi Informasi dan Komunikasi, ada juga dokter dan praktisi hukum.

Dialog Kebangsaan ke-3 kali ini menghadirkan narasumber senior dari berbagai kalangan, diantaranya, Guru besar Sosiologi Agama PPSA Lulusan XVII/2011 Lemhannas RI, Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Prof Dr. H. Mohammad Baharun, SH, MA, Prof. Dr. H. Moh. Najib, S.Ag, M.Ag, Guru Besar UIN Bandung, Prof Dr. Drs, H. Budi Supriyatno, M,M, M.Si. Giru Besar Universitas Satyagama, Ketua Sentra Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Universitas Esa Unggul Agus Pribadiono, dan Praktisi Bisnis Hari Susanto, SE.

Kaspudin Nor selaku key not speaker berharap dengan dialog ini akan membahas isu-isu yang sedang hangat saat ini yang nantinya akan dibahas oleh narasumber dan nantinya akan direkomendasikan kepada pemerintah untuk terciptanya solusi bangsa yang indah, damai dan adil.

"Hukum jangan diibaratkan seperti petugas pemadam kebakaran yang ada kebakaran baru dibutuhkan tapi yang lebih penting bagaimana agar tidak ada api yang menimbulkan kebakaran dan membuat orang susah, ujarnya.

“Tujuan negara kita Indonesia adalah mewujudkan masyarakatnya adil dan makmur, untuk itu kami (Landas Indonesia-ku) semua pihak baik pemerintah masyarakat dan kita semua mempunyai tujuan yang mulia itu, melalui dialog kebangsaan ini menghadiri berbagai ahli sebagai narasumber baik dalam hal hukum, pemerintahan, baik praktisi bisnis dan moral bangsa yang beretika Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945, bersama masyarakat menganalisis program-program yang unggul yang nantinya kita sampaikan kepada pemerintah dengan mengajak pemerintah duduk bersama,” Kata Kaspudin yang juga Komisioner Komisi Kejaksaan RI Priode II.

“Landas Indonesia-ku berharap pemerintah mau mengajak kami sebagai mitra pemerintah, yang nantinya kita diajak diskusi bersama, jangan jadikan kami musuh ketika kami kritik tapi kita adalah keluarga dalam satu NKRI,” ucap Kaspudin.


Guru Besar Universitas UIN Bandung, Prof. Dr. H. Moh. Najib, mengatakan Pemerintah sepertinya kurang memperhatikan cagar budaya bangsa sehingga muncul orang perorang, kelompok perkelompok yang viral dengan berilusi bahwa mereka adalah Raja dan Ratu Keraton Sejagat (Purwerejo, Jateng), munculnya Jenderal-jenderal dari Sunda Empire (Bandung, Jabar) dan King of the king (Banten).

Narasumber Prof. Budi Supriyatno Guru Besar Satyagama, "Korupsi membabi buta, belum lama ini kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisioner KPU Wahyu Setiawan, Kasus Asabri serta kasus jiwasraya, serta diduga adanya pelemahan ditubuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) , ini menjadi bukti lemahnya pengawas Negara terhadap Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif, sehingga masyarakat kurang percaya dengan kinerja Pemerintahan sekarang, maka saya berharap Landas Indonesia-ku bisa memberikan solusi kepada Pemerintah dalam hal ini Negara harus diselamatkan,” tegas Prof. Budi.

Prof. Mohammad Baharun yang juga ketua Komisi Hukum Dan Perundang-undangan MUI Pusat (Majelis Ulama Indonesia) menyampaikan bahwa nilai-nilai kebangsaan telah jauh dari nilai yang hakiki sebagaimana nilai kemanusiaan yang adil dan beradab yang terkait pada nilai-nilai Ketuhanan YME, dan orang mengaku Pancasila tapi implementasinya jauh dari pengamalan Pancasila.

Fenomena yang di paparkan para narasumber Dialog Kebangsaan ke -3 tahun 2020 selain meliputi kerajaan fiktif, korupsi di Indonesia yang banyak terjadinya OTT (operasi tangkap tangan), narasumber lain, yaitu Agus Pribadiono juga membahas tentang hak kekayaan intelektual yang menurut Agus bahwa, "Kekayaan intelektual bisa menjadi sumber pendapatan negara," tuturnya.

Demikian juga narasumber Hari Susanto yang juga pelaku bisnis yang tergolong sukses menyampaikan bahwa, kiat bisnis itu selain bekerja keras, sungguh-sungguh dan tulus perlu belajar dan bertemanlah dengan orang-orang yang sukses maka kita bisa terbawa sukses. Tambah Hari Susanto, "Kalau kita berteman dengan orang besar yang punya kekayaan ratusan Milyar saja maka kalau kita bisa meniru teman kita itu 10 prosesnya saja dari kekayaannya maka kita sudah ikut punya kekayaan 10 Milyar," demikian Hari Susanto mengakhiri materi kiat sukses dalam bisnis sebagai motivasi, demikian sebagai narasumber terakhir.

Acara dialog kebangsaan dipandu oleh moderator Reni Kerno Kinasih, S.T, M.T dosen Mercubuana yang rencananya juga dihadiri oleh narasumber mantan pangdam Wirabuana Mayjen (Purn) TNI AD Soeprapto, S.Sos namun berhalangan hadir karena terjebak banjir,

Akhir pemaparan dan diskusi yang disampaikan oleh para narasumber dilanjutkan dengan sesi saran dan ditutup dengan pembagian sertifikat kepada narasumber dan kepada anggota Landas Indonesia-Ku yang hadir dan bekerja baik dalam mensukseskan acara dengan ketua Panitia Pelaksana Adam Herdian, SH, sekretaris Panitia Iwan Iriansyah, SE dan koordinator Tim, MA. Faisal, Wachid Maulana, SH, Hambali, SH. dan seksi-seksi lainnya. Selanlanjutnya di isi dengan ishoma dan ramah-tamah dihibur dengan musik organ tunggal Muhammad Ghozali anggota landas Indonesia-Ku.


FAISAL 6444/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

TB Hasanudin Kerahkan 50 Ribu Relawan untuk Menangkan Karna-Koko di Pilkada Majalengka 2024

Majalengka, JMI – Dukungan untuk pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi dan Koko Suyoko, kian menguat. Pada Rab...