SUBANG, JMI -- Dampak dari penolakan terhadap 12 cabang olahraga (cabor) baru oleh deretan cabor lama saat Rapat Anggota Tahunan (RAT) sekaligus Musorkablub KONI Subang pada Senin (31/12/2019) berbuntut panjang.
Sejumlah pengurus cabor baru menyebut para pengurus cabor lama tak punya nurani dan jiwa sportif. Termasuk komentar pedas dari Ketua Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Subang, Noviyanti Silviadi.
"Sedikit pun saya tidak pernah berniat menjadi pengurus Koni dan tidak akan pernah mau.Namun saya pikir para pengurus cabor lama itu tidak punya nurani sebagai orang olahraga dan berjiwa satria," kata wanita yang akrab disebut Indung Budak itu, Kamis (2/01/20).
Dia mengaku heran kenapa cabor cabor baru yang 12 itu tak diterima dalam RAT Koni Subang saat digelar di Gedung KONI Jabar, Jalan Padjadjaran, Kota Bandung.
Padahal, cabor-cabor seperti arung jeram, kroftball, bola tangan, ju-jitsu, kempo, kasti, dan lainnya itu resmi dipertandingkan di venue yang ada di Subang dalam even Porprov 2022 nanti.
"Selama ini kami membina tidak pernah mau merugikan Koni Subang. Tapi kenapa hanya karena ingin duduk di KONI, mereka melupakan kepentingan daerah, " ucap Novi.
Novi juga mempertanyakan prestasi yang sudah dicapai oleh cabor-cabor lama yang secara arogan tak mau menerima cabor baru. Lalu mereka dengan seenaknya, beralasan tak mau menerima cabor baru karena takut anggaran tak cukup.
"Atau karena mereka takut, 12 cabor baru ini tak mendukung jagoan mereka di arena Musorkablub kemarin? Saya kira itu tidak berdasar. Karena kami tidak pernah menyatakan dukungan kepada siapapun," tandasnya.
Menurutnya, peristiwa RAT kemarin adalah sebuah peringatan besar yang berbahaya. Bahwa di dalam tubuh pengurus cabor yang menolak keanggotaan baru tidak punya prinsip olympisme yang seharusnya dijunjung tinggi oleh para praktisi olahraga.
"Kami sama anak bangsa yang juga ingin prestasi. Bukan semata ego kekuasaan apalagi kerakusan," pungkasnya.
AGUS HAMDAN/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar