WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Helikopter Dikerahkan Bantu Penanganan Banjir Lebak

Sejumlah rumah warga rusak berat diterjang banjir bandang yang melewati Sungai Ciberang di Kampung Lebak Gedong, Cipanas, Lebak, Banten. Helikopter dikerahkan untuk menyalurkan bantuan ke daerah yang terisolir.
LEBAK, JMI -- Helikopter dikerahkan untuk menyalurkan bantuan ke daerah yang terisolir akibat banjir dan tanah longsor di Kecamatan Lebak Gedong. Keterangan itu disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi.

"Kemarin Bupati Iti Octavia Jayabaya mendistribusikan bantuan logistik ke pemukiman yang terisolir yakni Kampung Cigobang dan Gunung Julang, menggunakan jalur udara," kata Kaprawi saat dihubungi dari Lebak, Senin (6/1).

Banjir dan tanah longsor yang melanda sebagian wilayah Lebak pada Rabu (1/1) membuat beberapa daerah permukiman warga di Kecamatan Lebak Gedong sulit dijangkau menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. Permukiman warga di Desa Banjarsari dan Desa Ciladaeun termasuk daerah yang sulit diakses.

BPBD Lebak mendistribusikan bantuan seperti beras, makanan siap saji, susu, air dalam kemasan, tikar, pakaian, dan selimut kepada korban bencana di daerah yang terisolir menggunakan helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). "Kita berterima kasih kepada Bapak Doni Monardo sebagai Kepala BNPB yang menyiagakan satu helikopter untuk pendistribusian logistik ke lokasi terisolir," kata Kaprawi menambahkan.

Saat ini warga di daerah yang terisolir akibat banjir sudah menerima bantuan. Ia juga mengimbau agar warga mewaspadai kemungkinan banjir datang lagi. Ini mengingat hingga 10 hari ke depan hujan ringan hingga lebat masih berpotensi turun di sebagian wilayah Lebak.

Menurut data BPBD Lebak, banjir yang melanda sebagian wilayah Lebak akibat luapan air Sungai Ciberang yang berhulu di Taman Nasional Gunung Halimun Salak menyebabkan 10 warga Kecamatan Lebak Gedong meninggal dunia. Selain itu banjir mengakibatkan 1.060 rumah rusak berat, 28 jembatan putus, dan empat sekolah rusak.

Bencana itu juga memaksa setidaknya 17.200 warga mengungsi."Kami hingga kini masih melakukan pendataan kerusakan akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi Rabu (1/1) lalu," kata Kaprawi.
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Kekecewaan Megawati soal Pilkada Serentak 2024, Ini Pernyataan Lengkapnya

Merasa Kecewa, Ini Pernyataan Lengkap Megawati soal Pilkada Serentak 2024 Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawat...