TULUNGAGUNG, JMI -- Hari Ulang Tahun (Dies Natalis) SMP Negeri 1 Ngunut Kabupaten Tulungagung Jawa Timur diperingati setiap tanggal (18/01). Tahun 2020 merupakan Diesnatalis SMP Negeri 1 Ngunut ke 56 tahun. Pada acara dies natalis ke 56 ini SMP Negeri 1 Ngunut Kabupaten Tulungagung ingin tampil beda.
SMP Negeri 1 Ngunut merangkai acara Dies Natalis dengan mengapresiasi karya dan prestasi siswa siswinya. Beberapa kegiatan untuk mengisi peringatan Diesnatalis tahun ini yang dimulai pada hari Rabu - Kamis tanggal 15 - 16 Januari 2020 dengan kegiatan bazar dan pentas seni.
Dalam acara pentas seni dibagi dua kegiatan yaitu hari pertama lomba cosplay antar stand bazar dan lomba karaoke antar kelas. Pada hari kedua menampilkan kegiatan seni tradisional meliputi karawitan, tari kreasi, reog, jaranan, calung dan wayang kulit yang menampilkan dalang dari siswa SMP Negeri 1 Ngunut Kabupaten Tulungagung sendiri dari kelas 7 A dengan nama Ahmad Arifin.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Ngunut Sugiyanto menjelaskan, sebagai sekolah yang sudah dikenal banyak melahirkan seniman muda kami mengapresiasi dan memberikan support yang lebih pada kreativitas dan karya dari para siswa. Konsekuensinya bagaimana sekolah kami menghadapi tantangan dan menangkap peluang di era kekinian.
"Dengan dukungan dan apresiasi atas prestasi akademik maupun non akademik khususnya dibidang seni budaya tentu dengan harapan sekolah ini memberikan bekal yang cukup bagi siswanya untuk kiprah dijenjang berikutnya maupun di masyarakat," paparnya.
Sugiyanto juga menambahkan dengan kegiatan ini, ia selaku Kepala Sekolah memberikan motivasi agar siswanya dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya dengan tetap menjunjung tinggi nilai - nilai positif dan kami berterima kasih kepada orang tua yang telah memberikan kepercayaan dengan menyekolahkan anaknya disini, dalam pembinaan kami. "Tak lupa semoga anak-anakku semuanya dapat menggapai apa yang dicita-citakan," ucapnya.
Puncak acara dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 18 Januari 2020 dengan kegiatan jalan sehat yang diikuti seluruh siswa, guru, karyawan, komite dan paguyuban wali murid. Setelah acara jalan sehat selesai dilanjutkan dengan kegiatan mengirimkan do'a kepada bapak atau ibu guru yang telah meninggal, dan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng.
CRISTIAN/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar