Polisi mengevakuasi warga yang terjebak banjir di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta, Rabu (1/1/2020). (Antara-Galih Pradipta) |
Korban jiwa akibat banjir yang melanda wilayah Jabodetabek sejak Rabu (1/1) terus bertambah. Hingga Kamis (2/1) pukul 21.00 WIB, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat sudah 30 orang yang dipastikan tewas.
“Data dikumpulkan oleh BNPB dari Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, BPBD, TNI, POLRI, dan sumber lainnya. Sampai dengan pukul 21.00 WIB jumlah korban meninggal akibat banjir adalah 30 orang,” kata Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/1).
Kabupaten Bogor menjadi wilayah terbanyak yang menelan korban jiwa. Yakni mencapai 11 orang. Disusul Jakarta Timur sebanyak 7 orang.
“Kota Bekasi dan Kota Depok masing-masing tiga orang, dan masing-masing satu orang untuk Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor dan Kota Tangerang,” tambah Agus.
Penyebab terbesar kematian korban sendiri yakni akibat terseret arus. 17 orang tercatat meninggal karena terbawa arus. Adapula 5 orang meninggal karena tertimbun longsor, 5 orang tersengat listrik, dan 3 orang mengalami hipotermia.
BNPB meminta kepada masyarakat untuk tidak memaksakan diri tetap berada di rumah, sebaiknya segera mengikuti arahan petugas untuk evakuasi. Karena bertahan di dalam rumah saat banjir datang bisa membahayakan diri. Terlebih kecepatan air datang sulit diprediksi.
“Jika kondisi banjir sudah surut maka boleh kembali ke rumah msing-masing. Utamakan keselamatan jiwa terlebih dahulu dibanding harta,” pungkas Agus.
0 komentar :
Posting Komentar