WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Banjir Bandang di Lebak, 19 Bangunan Sekolah Rusak Berat

Kondisi bangunan sekolah di SMPN 1 Lebak Gedong masih tertimbun material longsor di Desa Ciladaheun, Lebak, Banten, Senin (6/1/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/af/ama.
LEBAK, JMI -- Banjir bandang di Kabupaten Lebak, Banten, mengakibatkan 19 bangunan sekolah rusak berat. Seluruh bangunan tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak Kaprawi mengatakan, bangunan sekolah yang rusak berat antara lain SMPN 1 Lebak Ggedong, SMPN 2 Lebak Gedong, SMPN 3 Lebak Gedong, dan SMPN 4 Lebak Gedong.

Kemudian, bangunan SDN 1 Banjarsari, SDN 2 Banjarsari, SDN 1 Lebak Situ, SDN Ciladaeun, PAUD TK Raudhatul Hasanah Sajira, TK Ummul Quro, dan TK KB Cahaya Gemilang Kecamatan Curugbitung. Selanjutnya, PAUD Mitra Candikia, KB Alfatah Curugbitung, PAUD Cempaka Curugbitung, dan KB Talaga Warna Cipanas.

“Sebagian besar gedung sekolah yang rusak berat dan hanyut berada di Kecamatan Lebak Gedong,” kata Kaprawi di Lebak, Rabu (8/1/2020).

Kaprawi mengatakan, semua gedung sekolah yang rusak berat sudah dilaporkan ke pemerintah daerah. Masyarakat berharap pemerintah segera membangun sekolah darurat.

“Kita berharap setelah masa tanggap bencana berakhir bisa dibangunkan sekolah darurat agar anak-anak bisa belajar,” kata Kaprawi.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak Wawan Ruswandi mengatakan, kerusakan bangunan sekolah mengakibatkan 1.253 siswa tidak bisa mengikuti kegiatan belajar. Siswa yang sekolahnya terdampak bencana alam diliburkan sementara sampai 12 Januari 2020.

“Kami berharap pekan depan sekolah darurat sudah bisa didirikan supaya anak-anak bisa mengikuti kegiatan belajar,” kata Wawan.

Diketahui, bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Lebak menyebabkan 10 meninggal dunia. Bencana itu juga mengakibatkan kerusakan gedung sekolah dan rumah-rumah warga.

Selain itu, ratusan warga korban banjir bandang harus menyelamatkan diri dengan naik ke bukit dan hutan. Mereka hanya membawa perbekalan seadanya. Selama berada di hutan, mereka memilih bertahan dan takut untuk pulang ke kampung. Warga khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ditambah banyaknya rumah yang rusak diterjang bencana tersebut.
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

PJ.Bupati Subang Membuka Job Fair dan Panen Melon Hasil Tanam SMK Negeri 2 Subang, Tegaskan Rekrutmen Tenaga Kerja Bersih dari KKN

Subang, JMI - Pj. Bupati Subang, Dr. Drs. Imran, membuka acara Job Fair dan Panen Melon hasil tanam SMKN 2 Subang yang berlangsung di Aula S...