Pekerja beraktivitas di lokasi proyek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) atau Stadion BMW di kawasan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (3/9/2019). |
JAKARTA, JMI -- PT Jakarta Propertindo terus mengebut pengerjaan Stadion Jakarta International Stadium (JIS). PT Jakpro sebagai pihak yang dipercaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengungkapkan progres pembangunan Stadion JIS hingga pertengahan Desember ini sudah mencapai 13 persen.
Kepala Divisi Project Management Office (PMO) JIS Hendri Saputra mengatakan, saat ini proses pengerjaan masuk dalam tahapan pembuatan fondasi. Stadion JIS yang juga dikenal dengan Stadion Bersih, Manusiawi, dan Wibawa (BMW) ini ditarget akan selesai pada Oktober 2021 mendatang.
"Pertengahan Desember 2019 ini capaian progres pengerjaan sudah 13 persen, namun kami menargetkan hingga akhir Desember 2019 pengerjaan sudah mencapai 15 persen," kata Hendri kepada wartawan, Jumat (20/12).
Saat ini, kata dia, secara fisik proses pengerjaan konstruksi bangunan JIS dalam tahap pengecoran pile cap fondasi. Untuk mengebut pengerjaan pekerja yang mengerjakan pile cap fondasi dibagi dua shift, sehingga pengerjaan pondasi dapat dikebut.
Hendri menegaskan, Stadion BMW atau JIS yang saat ini dikerjakan Jakpro bersama tiga perusahaan kerja sama operasi (KSO), yaitu Wijaya Karya Bangunan Gedung, PP, dan Jaya Konstruksi ini merupakan stadion tercanggih pertama di Indonesia.
Stadion ini didesain dengan beberapa keunggulan arsitektur dan teknologi, di antaranya atap stadion yang bisa dibuka tutup, akses yang terkoneksi fasilitas LRT dan komersial, hingga skyview deck di atas atap stadion yang memungkinkan pengunjung bisa memutari stadion dari atas.
Sedangkan kecanggihannya, kata Hendri, stadion ini memiliki akses masuk tiket digital. Sehingga, tidak perlu lagi tiket sobek seperti stadion yang ada di Indonesia. Selain itu, rumput yang digunakan pun rumput terbaik, dengan komposisi 5 persen sintetis dan 95 persen alami, yang mampu menyerap air hujan hingga 110 milimeter per 10 detik.
"Intinya dengan dibangunnya JIS yang mempunyai kelebihan fasilitas terbaik standar FIFA dan dunia ini, kita berharap bukan hanya pembangunan fisiknya, tapi juga ada perubahan budaya penonton di Indonesia," ujar Hendri.
Project Enginer Officer (Officer Construction) JIS Fadlillah Akmal Yusron menambahkan, untuk mengebut pengerjaan fondasi, hampir setiap hari pengecoran dilakukan. Enam tower crane pun dari Jakpro dan KSO sudah terpasang untuk menunjang percepatan pengerjaan stadion.
Proses pile cap fondasi ini, kata dia, berjalan lebih cepat dari target awal. Ia berharap ketika pile cap fondasi selesai lebih cepat, awal 2020 pengerjaan sudah bisa dimulai dengan pilar dasar dan dilanjutkan dengan tribun dasar. Karena stadion ini terdapat tiga tribun utama yang mampu menampung 80 ribu penonton.
Saat ini, para pekerja terus mengebut pengerjaan agar progres bisa lebih cepat dari target perencanaan. "Total pekerja yang ada di lapangan untuk saat ini sekitar 500-an, baik yang pengecoran maupun yang di ruang office Jakpro atau KSO," ujar dia.
Project Manager Jakarta International Stadium (JIS) Arry Wibowo menyebut JIS diperkirakan akan selesai pada pertengahan 2021 dan ditargetkan sebagai lokasi pertandingan final Piala Dunia U-20 karena Indonesia mengajukan diri sebagai tuan rumah.
“Tidak hanya arena untuk bermain sepak bola saja yang dihadirkan dalam JIS, namun fasilitas lainnya akan menambah ramai suasana seperti galeri sepak bola, ruang rekreasi, bahkan sarana transportasi massal light rail transit (LRT) turut dihadirkan di JIS,” kata Arry.
Ketua Komunitas Macan Utara Kemayoran Ryan Kurniawan mengaku takjub dengan perkembangan pengerjaan Stadion JIS yang cukup cepat. Dia mengakui, Persija sangat berterima kasih dengan berbagai daya upaya dari pengembang dan Pemprov DKI mewujudkan Stadion JIS yang juga akan menjadi kandang Persija Jakarta ini.
Untuk itu, kata dia, para suporter Jakmania juga akan berusaha mengubah budaya suporter Persija yang tidak baik saat dahuli menjadi lebih tertib dan beradab. "Sekarang Persija Jakmania sudah berusaha mengubah budaya suporter persija yang lebih beradab. Budaya sudah kita ubah dulu rusuh kalau kalah, sekarang kita berusaha untuk menjaga emosi. Ini demi menjaga stadion kita tercinta," kata Ryan.
0 komentar :
Posting Komentar