PT Kreasi Indah dan PT Aldonial Putra Perkasa sebagai Pelaksana Proyek di Kelurahan Jelambar Baru Harus di Tinjau Ulang

JAKARTA, JMI -- PT Kreasi Indah dan PT Aldonial sebagai pelaksana proyek pembangunan saluran air di Kelurahan Jelambar Baru diduga mengendahkan dampak lingkungan ekonomi dan kenyamanan warga setempat.

Pasalnya, Pembangunan saluran air tidak mempertimbangkan kepentingan dan perekonomian warga setempat.

Perlu di ketahui bahwa masyarakat kelurahan Jelambar Baru, Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat hampir menggantungkan hidupnya pada bekerja dan berdagang, namun sepertinya diduga telah di endahkan oleh kedua PT itu.

Kami merasa terganggu dari dampak pekerjaan ini, seharusnya pelaksanaan proyek pemasangan U-Dick saluran air sepanjang jalan Jelambar Barat Raya, tepatnya Jalan perbatasan RW 10 dan RW 11 Kelurahan Jelambar Baru mementingakan kemaslahatan warga.

Disamping lambat, tanah galian hasil pengurasan tidak cepat di kerjakan, sehingga jalan basah dan penuh lumpur," ucap Trisno warga pengguna jalan tersebut, Sabtu (9/11/19).

Trisno mengeluhkan cara pemborong mengerjakan proyeknya kerena tidak memperdulikan kepentingan warga, khususnya kami selaku pedagang. "Kami mengharapkan setelah di kuras langsung di pasan u-dick nya, jadi rapih pekerjaannya. Jangan setelah di keruk salurannya ditinggalkan sampai seminggu dan numpuk galiannya di pinggir jalan," Keluhnya pada JMI Koran & Online.

Sebelumnya, tidak profesional nya kedua PT itu dapat tanggapan serius dari Yudi P, Wakil Ketua Gempita Jakarta Barat. Pernah saya katakan soal tumpukan tanah galian proyek yang mengendap sampai lama, namun pihak pekerja mengendahkannya. Seharusnya pelaksana memahami prihal tumpukan tanah tersebut. Selain menggangu aktifitas warga, juga dapat mencelakakan pengguna jalan. 

"Ini belum musim hujan, bila musim hujan datang khawatir kecelakaan pasti sering terjadi," Jelasnya.

Yudi juga mengatakan, jika dalam waktu dekat pelaksana proyek itu tidak menjalankan keluhan warga, akan saya laporkan ke gubernur. 

"Bila keluhan warga diendahkan akan saya tindak lanjuti ke Gubernur, kalau perlu kedua PT itu dikenakan sanksi, kalau perlu jangan diberikan kewenengan sebagai pemenang tender dan PT itu harus di tinjau ulang," Tegasnya.

Sementara itu, Banyaknya keluhan warga terkait tidak profesional nya pelaksana proyek saluran. Purwati, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat saat di temui JMI di ruang kerjanya selalu tidak beselisih waktu.

Hasil temuan JMI di lapangan selain tidak adanya bedeng proyek serta plang proyek sebagai pusat informasi tentang brapa anggaran proyek atas pelaksanannya tidak di cantumkan. Padahal sesuai UU no 14 tahun 2018 tentang Keterbukaan Publik, bahwa setiap bentuk kegiatan apapun apalagi terkait anggaran, masyarakat harus mengetahuinya.

ROB/RED/JMI

Share on Google Plus