LAMPUNG, JMI -- Diduga karena besarnya biaya pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu masalah yang di keluhkan orang tua/wali murid yang hingga saat ini kontra dengan program pendidikan gratis yang selama ini di gaungkan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Pasalnya, besaran biaya daftar ulang, baju seragam, dana komite, spp, praktek industri dan sebagainya di sekolah justru menjadi keluhan utama para orang tua/wali murid.
Seperti yang di ungkapkan narasumber JURNAL MEDIA Indonesia belum lama ini Jum,at 08/11/2019 di kediamannya yang tak ingin namanya di sebutkan mengungkapkan, "saat penerimaan peserta didik baru (PPBD) tahun ajaran 2019/2020 di SMK Merah Putih School kota metro provinsi Lampung siswa yang di nyatakan lulus test harus segera melakukan pembayaran daftar ulang sebesar Rp 6.000,000;/siswa, biaya tersebut dapat di angsur selama 3 kali yaitu : angsuran pertama sebesar Rp 2.000,000;. Angsuran ke dua sebesar Rp 2.000,000; harus di bayarkan saat siswa masuk sekolah dan yang ketiga sebesar Rp 2.000,000;. harus di bayarkan pada akhir bulan November 2019. Jika orang tua/wali murid belum membayar/mencicil biaya daftar ulang tersebut maka putra/putrinya tidak mendapatkan nomor dan tidak di perbolehkan mengikuti ulangan mid semester/semester pertama apapun alasannya, kemudian apabila biaya tersebut sudah di bayar/cicil orang tua/wali murid maka putra/putrinya dapat mengikuti ulangan susulan karena hal tersebut pernah terjadi di tahun 2018 lalu dan di tahun 2019 ini," pungkasnya.
Terpisah, hal senada juga di ungkapkan orang tua/wali murid inisial HG minggu 17/11/2019 di kediamannya, HG membenarkan dan mengeluhkan besarnya biaya daftar ulang di SMK Merah Putih School kota metro hingga Rp 6.000,000;/siswanya tentunya sangat membebani orang tua/wali murid yang tidak mampu seperti saya, benar biaya daftar ulanya bisa di anggsur/cicil namun kami baru saja melunasi biaya tersebut kami sudah di haruskan kembali untuk membayar uang kunjungan Industri siswa ke politeknik benerbangan (poltekbang) palembang dan Bandara Sultan Mahmud Badarrudin II sebesar Rp 1.500,000;/siswa yang akan di laksanakan pada hari minggu tanggal 13 - 15 Oktober 2019 namun setelah kami orang tua/wali murid membayar lunas biaya tersebut, pihak SMK Merah Putih School kota metro baru memberikan surat pemberitahuan yang di titipkan melalui anak kami yang isinya sebagai berikut:
Dengan bunyi surat itu tentunya kami para orang tua/wali murid sangat menyayangkan dan berpikir negatif terhadap pihak smk merah putih school, apakah sebelumnya pihak sekolah tersebut tidak berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak politeknik penerbangan dan pihak bandara Sultan Badarrudin II Palembang untuk menentukan jadwal kunjungan Industri siswanya ? kenapa setelah orang tua/wali murid melunasi pembayaran kunjungan Industri tersebut baru memberitahukan bahwa kunjungan Industri siswanya di undur keberangkatannya di bulan November 2019.
Namun hingga saat ini bulan November 2019 akan segera berakhir kunjungan Industri siswa tersebut tak kunjung di berangkatkan dan uang yang telah kami bayarkan tak kunjung di kembalikan tanpa ada kejelasan dari pihak SMK Merah Putih School kota metro, kami menduga kunjungan Industri siswa tersebut hanya akal-akalan oknum kepala sekolah SMK Merah Putih School Rio Allen Wicaksi, S.pd, saja untuk mendapatkan uang dengan jumlah besar sehingga Kami berharap kepada para aparat penegak hukum di NKRI khususnya di kota metro agar dapat menyelidiki dan menindaklanjuti hal ini, "karena kami orang tua/wali murid bertanda tanya dengan kebenaran jurusan sekolah penerbangan di SMK Merah Putih School kota metro yang tidak di dukung dengan fasilitasnya," harapnya.
Dilain pihak, Rio Allen Wicaksi, S.pd,. selaku kepala SMK Merah Putih School kota metro saat di konfirmasi JURNAL MEDIA Indonesia melalui telepon selulernya, Senin 18/11/2019, Ia membenarkan besaran biaya daftar ulang sebesar Rp 6.000,000;/siswanya, "walaupun ada kenaikan dana bos untuk siswa smk dari pemerintah yang semula Rp 1.400,000;/siswa menjadi Rp 1.600,000;/siswa tidak bisa mengurangi biaya daftar ulang siswa, karena sekolah kita kan sekolah swasta, sejak awal pun para orang tua/wali murid kita libatkan semua jika orang tua/wali murid merasa keberatan untuk membayar biaya daftar ulang yang sudah di tentukan walaupun hingga saat ini belum rapat dengan orang tua/wali murid, semua itu sudah menjadi ketentuan dari pihak yayasan ya segitu untuk biaya daftar ulang siswa barunya," ungkapnya.
Sudah saya sampaikan sejak awal, lanjutnya, jika orang tua/wali murid keberatan dengan besaran biaya daftar ulangnya, tidak menyekolahkan anak-anak mereka di tempat kami juga tidak apa apa dan tak ada masalah karena dari awal sudah kami berikan himbauan kepada para orang tua wali muridnya, terkait kunjungan Industri ke politeknik penerbangan dan bandara Sultan Bahrrudin palembang tidak mungkin di batalkan pasti kita laksanakan hanya untuk saat ini masih tertunda karena ada pemberitahuan mendadak dari pihak pengelola bandaranya, saat ini masih dalam renovasi/perbaikan di bandara pasti segera kita berangkatkan kunjungan industrinya.
Saat di singgung terkait ada beberapa siswa di tahun 2018 dan 2019 yang tidak mendapatkan nomor untuk mengikuti ulangan mid semester/semester pertama dan tidak di perbolehkan mengikuti ulangannya, ia membantah semua hal tersebut, "itu tidak benar karena hingga saat ini saja masih banyak siswa yang belum melunasi biaya tersebut asal orang tuanya menghadap dan menemui kita di sekolah pasti kita izinkan mengikuti ulangan mid semester/semester," elaknya sambil menutup teleponnya.
KHOLIDI/JMI/RED
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSMK Merah Putih School Jaya Selalu, biaya sekolah memang sedikit mahal karna bukan sekolah murahan. Saya alumni SMK Merah Putih School dan Alhamdulliah sekarang sudah bekerja di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali. Terimakasih SMK Merah Putih School atas semua pendidikannya. @krsdn4
BalasHapus