SUBANG, JMI -- Memasuki musim penghujan, Raja Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan Rahyang Mandalajati Evi Silviadi mulai berkonsentrasi untuk melaksanakan kembali pemberdayaan di Kawasan Desa Berbasis Rempah.
Raja LAK Galuh Pakuan Rahyang Mandalajati Evi Silviadi melalui Patih Agung LAK Galuh Pakuan Abah Renggo, pemberdayaan kawasan desa berbasis rempah yang sempat tertunda, karena terkendala dengan musim kemarau yang berkepanjangan.
Sehingga dengan terpaksa pemberdayaan di kawasan desa berbasis rempah untuk sementara ditunda, sambil menunggu musim penghujan.
"Alhamdulillah sekarang sudah mulai memasuki musim penghujan, kita kembali berkonsentrasi di pemberdayaan kawasan desa berbasis rempah, yang sempat tertunda karena kemarau panjang kemarin," ujar Abah Renggo kepada wartawan di Subang, Jumat (15/11/2019).
Langkah awal yang dilakukan LAK Galuh Pakuan kata Abah Renggo, Raja Galuh yang didampingi Karamaan Agung LAK Galuh Pakuan Brigjen TNI Ahmad Saepudin, meninjau Balai Penelitian Benih Bumi Galuh Makmur, yang berada di Hutan Ranggawulung Subang. Guna melihat kesiapan Balai Penelitian Benih Bumi Galuh Makmur, terkait persediaan bibit tanaman rempah' untuk kembali di tanam di kawasan desa berbasis rempah.
"Pertama yang Raja Gakuh lakukan adalah, meninjau langsung bersama Karamaan Agung Galuh Pakuan, ke Balai Benih dan Penelitian Bumi Galuh Makmur," tegasnya.
Sementara itu menurut Abah Renggo, dari hasil tinjauan Raja Galuh Pakuan dan Karamaan Agung ke Balai Benih dan Penelitian Bumi Galuh Makmur itu, sebagian bibit rempah yang akan di tanam sudah tersedia, tinggal didistribusikan ke masyarakat Lembaga Adat yang berada di kawasan desa berbasis rempah.
"Ada sejumlah bibit yang siap di tanam, tinggal distribusikan saja ke kawasan desa berbasis rempah," terang Abah Renggo.
Perlu diketahui, bahwa sebelumnya Raja LAK Galuh Pakuan Rahyang Mandalajati Evi Silviadi, sudah mencanangkan 4 kawasan desa berbasis rempah yaitu, Desa Cikadu, Bantarsari dan Desa Cirangkong Kecamatan Cijambe, serta Desa Cibalandong Kecamatan Cibogo.
AGUS HAMDAN/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar