JAKARTA, JMI -- Burhan Saidi Ketum KOMBAS (Komando Barisan Anies Sandi) yang juga WASEKJEND Mabes LMP Demisioner Angkat Bicara Terkait Polemik Anggaran DKI. Sejak dilantiknya Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI tahun 2017, Burhan tak banyak terlibat dalam kegiatan Pemerintahan DKI, kecuali hanya memantau gerakan-gerakan pihak-pihak yang memang sengaja ingin menjatuhkan kredibilitas Gubernur tersebut.
Namun kali ini ia sudah tak tahan melihat tingkah para Anggota Dewan DPRD DKI yang terpilih, khususnya William Aditya dari Partai Solidaritas Indonesia. Yang menurutnya tak etis seorang Anggota Dewan membocorkan rancangan Anggaran APBD DKI yang sedang dibahas di DPRD.
"Cara yang dilakukan William sangat tidak etis dan terkesan mencari panggung di mata masyarakat. Seolah-olah yang bersangkutan memberikan informasi dan transparansi kepada masyarakat, padahal ini menunjukkan ketidakpahaman beliau sebagai seorang anggota Dewan. Kami sangat tersinggung atas apa yang dilakukan William, karena sudah mengganggu stabilitas dan ketenangan warga DKI pasca Pilkada 2017. Seharusnya beliau sebagai Anggota Dewan yang baru dilantik, belajar dahulu terkait tata cara Pembahasan Rancangan Anggaran Daerah tersebut," katanya.
"Yang bersangkutan tersebut anggota Dewan sebagai Legislatif yang membahas Rancangan yang diajukan oleh Eksekutif (Pemerintah DKI), dan mempunyai hak bertanya kepada eksekutif terkait hal-hal yang diragukan, bila dianggap tidak realistis ya dicoret saja, jangan koar-koar di media. Atau paling tidak bisa meminta penjelasan kepada Gubernur bila dianggap ada kejanggalan. Apalagi sistem pengajuan RAPBD DKI menggunakan e-budgeting yang masih memiliki kekurangan terkait poin-poin yang dianggarkan oleh Gubernur. Nah, inikan harus ada komunikasi antara DPRD dan Gubernur," ujarnya
"Bila ternyata di e-budgeting yang ada saat ini tak mencantumkan beberapa poin yang akan dianggarkan oleh Gubernur. Maka perlu diadakan perbaikan sistem kedepannya. Sehingga tidak menimbulkan sakwa sangka kepada Gubernur yang seolah sengaja membuat RAPBD DKI fiktif atau tidak realistis. Kami pastikan Pak Gubernur tak mungkin melakukan hal itu. Apalagi Pak Gubernur didampingi oleh Para Tenaga Ahli dan orang-orang yang sudah teruji kapasitas dan kefebelitasnya. Jangan sampai gonjang-ganjing yang terjadi saat ini, memang sengaja ditimbulkan sebagai pembunuhan karakter terkait Elektebiltas Pak Anies dan Pemerintahan DKI yang semakin membaik," ungkapnya.
"Semoga kecurigaan kami ini tidak terbukti, namun bila itu sampai terjadi. Kami tidak akan tinggal diam. Kombas masih memiliki Jaringan di 105 Kelurahan, 23 Kecamatan dan 5 Wilayah Kotamadya dengan 384 Kordinator dan 30.000 Relawan Penggerak. Kami berharap kedepannya, para Anggota DPRD DKI bisa berkerja sama yang baik dengan Gubernur, demi terwujudnya Pembangunan kota Jakarta menuju pada kebahagaian warganya. Bersatu lebih baik daripada bercerai berai, apalagi antara Legislatif & Eksekusi itu saling membutuhkan," pungkas Burhan menutup wawancara singkat dengan awak media.
SAYIM/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar