Gedung Sate |
BANDUNG, JMI -- Saat ini area taman depan dan belakang Gedung Sate, Bandung, tengah direvitalisasi. Dana yang dibutuhkan untuk merevitalisasi mencapai Rp 18 miliar. Sementara total anggaran pemenang lelang senilai Rp 14,9 miliar untuk melakukan perbaikan di kedua sisi Gedung Sate.
"Targetnya akhir Desember 2019 ini sudah harus selesai. Saat ini sementara acara-formal dialihkan dulu sebagian ke Lapangan Gasibu," kata Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Iip Hidajat, pada Ayobandung.com, Sabtu (12/10/2019).
Pagar seng menutupi sebagian besar area luar taman-taman tersebut. Rencananya, akan hadir plaza, taman hingga panggung anyar di kawasan Gedung Sate.
Lip mengatakan, di area taman depan akan dibangun plaza untuk duduk dan bersantai serta pembenahan air mancur. Luas tamannya pun akan diperbesar sehingga dapat dinikmati lebih banyak masyarakat.
"Fungsinya agar membuat akses Gedung Sate lebih terbuka untuk dinikmati masyarakat. Karena Gedung Sate kan gedung milik warga juga," ungkapnya
Sementara, dia mengatakan, untuk area taman belakang, nantinya akan hadir panggung yang dapat dipergunakan untuk menyelenggarakan berbagai acara sesuai ketentuan. Panggung tersebut persisnya dibangun di atas area kantin, tak jauh dari area Musem Gedung Sate.
"Kita juga bikin semacam panggung besar di atas kantin. Selama ini event selalu diselenggarakan di halaman depan saja, kami ingin area belakang pun bisa dimanfaatkan," ungkapnya.
Meski demikian, jenis acara yang nantinya dapat terlaksana di panggung tersebut pun, dia mengatakan, harus yang sesuai dengan koridor aturan. "Dalam artian ada batasan desibel suaranya dan acaranya tidak mengundang potensi keributan. Area depan akan difungsikan lebih banyak untuk acara-acara formal saja," ungkapnya.
Dia mengatakan, proses revitalisasi ini telah melalui kajian dan koordinasi termasuk dengan tim arkeologi dan cagar budaya. Pasalnya, Gedung Sate merupakan salah satu bangun heritage yang memiliki aturan khusus dalam pemugaran.
"Taman tidak diganggu, hanya pemasangan panggung dan sudah melalui kajian soal mana yang boleh ditata dan mana yang tidak. Kami juga mengumpulkan ahli perencanaan sipil, landscape, artsitek dan tata ruang yang menghasilkan DED," terangnya.
0 komentar :
Posting Komentar